Muhammadiyah • May 30 2022 • 28 Dilihat
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Melihat perkembangan paham pendidikan di Dunia Islam yang ekstrim kanan dan ekstrim kiri, Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Syafiq Mughni menyebut bahwa kenyataan tersebut menjadi alasan bagi Muhammadiyah dalam melakukan internasionalisasi pendidikan Muhammadiyah.
Menurutnya, pandangan keagamaan yang dimiliki oleh Muhammadiyah harus diinternasionalisasi sebab sangat dibutuhkan oleh Dunia Islam. Pada Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah – ‘Aisyiyah ke-48 yang diadakan di UMS secara hybrid,
Prof. Syafiq menambahkan bahwa Muhammadiyah perlu untuk andil dalam tata dunia baru yang beradab. Internasionalisasi Muhammadiyah menurutnya harus memberikan timbal balik, yakni peningkatan kualitas pendidikan di dalam negeri. Setelah melakukan pertemuan dengan realitas pendidikan dunia internasional, Muhammadiyah harus sadar dan kembali memberikan timbal balik pada pendidikan Muhammadiyah di dalam negeri.
“Yang keempat adalah bagaimana kita meningkatkan pencepatan sumber daya insani dengan peluang yang dimiliki dan tantangan yang dihadapi tentu Muhammadiyah mau tidak mau dengan sendirinya berupaya untuk meningkatkan sumber daya insani itu”. Ucapnya pada (30/5).
Internasionalisasi Muhammadiyah juga sebagai langkah memperluas akses pendidikan bagi kader-kadernya yang potensial. Sementara itu terkait dengan bentuk internasionalisasi, Syafiq menjelaskan langkah itu ditempuh dengan pendirian berbagai lembaga pendidikan dan ekstensifikasi dan intensifikasi cabang Muhammadiyah internasional di Negara-negara.
Bentuk lain internasionalisasi Muhammadiyah adalah dengan mengembangkan sister organisasi, atau organisasi yang memiliki kesamaan peran, visi dan misi dengan Muhammadiyah. Selain itu, bentuk lainnya yakni dengan akselerasi beasiswa internasional baik dalam bentuk inbound dan outbound.
“Kita juga memiliki bentuk pertukaran guru, dosen, siswa, mahasiswa kita kirim mereka ke sana dan mereka juga percaya belajar ke sini. Kita perkuat program-program visiting scholars dan juga visiting professor,” imbuhnya.
Kemudian internasionalisasi Muhammadiyah juga dilakukan melalui kolaborasi penelitian, penerjemahan dan publikasi. Magister Universitas California ini menjelaskan bahwa, internasionalisasi Muhammadiyah juga melalui penerjemahan karya-karya tentang Muhammadiyah ke bahasa asing.
“Kita jadikan mereka harus belajar dari kita, mereka harus belajar lebih intensif lagi kepada masyarakat Indonesia khususnya Muhammadiyah, dan kita tidak lagi berjalan searah, kita mengimpor pemikiran-pemikiran mereka, tapi kita sudah saatnya mengekspor pemikiran dari kalangan Muhammadiyah”. Ujarnya.
Bentuk terakhir dari internasionalisasi Muhammadiyah adalah melakukan pelembagaan pusat-pusat studi internasional di Perguruan Tinggi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (PTMA).
Menurutnya, akan kesulitan memiliki peneliti yang kompeten untuk mengamati kawasan-kawasan jika tidak memiliki pusat studi tentang kawasan tersebut.
sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id
muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
View all postsmuhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.