Girimu.com – SD Al Islam Morowudi, Cerme, Gresik melaksanakan program tahfidz kelas khusus, Jumat (16/8/2024) di mushola depan komplek Perguruan Muhammadiyah Morowudi. Tahfidz kelas khusus diperuntukkan bagi para siswa yang sudah memiliki hafalan lebih banyak dan lebih cepat dibandingkan siswa pada umumnya.
Khotibul Umam, ustadz yang menangani kelas tahfidz khusus SD Al Islam yang sudah wisuda Alquran juz 30, mengatakan, saat ini ia mendampingi 20 siswa setiap hari, mulai pukul 06.30 sampai 08.30 WIB. Tiap hari anak anak setor minimal 5 ayat. Teknisnya, sebelumnya ustadz membacakan terlebih dahulu, baru kemudian anak-anak menghafalkan di rumah dan esok harinya siap disetorkan.
Selain itu, ada kelompok kelas khusus lainnya yang juga berjumlah 20 siswa yang diasuh Ustadah Dian Zulifah. Ke-20 siswa ini telah menghafal juz 30, tetapi belum diwisuda. Umumnya, mereka memiliki hafalan lebih banyak dari pada siswa lainnya.
Siti Nur Asiyah, Waka Kurikulum SD Al Islam, menyampaiakan, kelas khusus tahfidz dibagi dua kelompok yang didampingi guru yang berbeda. Waktu pelaksanaannya juga berbeda dengan kelas tahfidz pada umumnya dengan alokasi waktu pembelajaran lebih banyak ketimbang siswa pada umumnya. Dijelaskan, program tahfidz kelas khusus bertujuan agar anak-anak bisa lebih bagus hafalan dan secara tartil bacaannya juga lebih bagus sesuai makroj dan tajwid-nya, serta menjadikan siswa benar-benar mencintai Al Quran. Program kelas khusus tahfidz, lanjutnya, menjadi program unggulan SD Al Islam Morowudi.
Salah satu siswa tahfidz kelas khusus, Hanifah mengatakan, dirinya merasa senang bisa masuk kelas khusus. Pasalnya, waktu yang dialokasikan lebih panjang untuk menghafal Al Quran dan bisa membaca hafalan secara tartil. Ia mengakui, ketika menjalani program tahfidz, waktu untuk pelajaran lain jadi berkurang, namun tidak terlambat dalam pembelajaran.
“Saya mengejar ketertinggalan waktu dengan membaca dulu materi pelajaran hari ini di rumah, sebelum pelajaran disampaikan di sekolah,” ujar Hanifah siswa kelas 6 A yang memang memiliki kebiasaan belajar di rumah sebelum pelajaran disampaikan di sekolah. (*)
Kontributor: Mardiyana Zulifah