bandungmu • Oct 21 2022 • 26 Dilihat
BANDUNGMU.COM — Tuhan punya ragam cara untuk mengingatkan dan sekaligus mencintai hamba-Nya. Salah satunya melalui sakit yang hamba tersebut alami.
Jangan sakit yang berat, cukup sakit badan ringan saja, itu sudah membuat manusia kelimpungan. Beraktivitas pun menjadi tidak normal.
Sakit itu pertanda bahwa Tuhan begitu mudah membuat dan mengubah sesuatu terhadap hamba-Nya. Dialah tiada Tuhan selain-Nya.
Biasanya hamba yang sedang sakit akan lebih dekat dengan Sang Khalik karena berbagai alasan. Misalnya karena kesadaran pribadi atau karena takut meninggal dunia.
Namun, terlepas dari dua alasan itu, dekat dengan Tuhan saat sakit merupakan sesuatu yang sangat wajar. Tidak ada yang perlu diperdebatkan. Wajar-wajar saja kok.
Orang yang sakit biasanya akan banyak menyebut nama Tuhan dalam sakitnya. Dia akan banyak meratap kepada-Nya untuk meminta sembuh.
Oleh karena itu, selain tentu berikhtiar lahir dengan cara minum obat, juga ikhtiar batin melalui merintih kepada Tuhan untuk mendapat kesembuhan.
Namun, hamba yang beriman kepada Allah itu jika sakit tidak pernah mengeluh. Bahkan tidak juga cepat-cepat minta sembuh kepada Sang Kekasih (Allah SWT) melalui doa-doanya.
Mereka akan menikmati sakit pemberian-Nya itu dengan semakin mendekat kepada-Nya. Sakit menjadi sarana untuk mahabah di samping ibadah-ibadah mahdah–dan ibadah lainnya.
Golongan mereka ini santai saja ketika sakit. Sakit menjadi sarana mendekat kepada Allah dan kesempatan mengoreksi diri apa yang terjadi di dalam pikiran dan badan sehingga bisa sakit.
Secara fisik memang terkulai sakit, tetapi secara pikiran dan batin mereka sangat produktif karena merenungi tanda-tanda keagungan Tuhannya melalui sakitnya dia.
Itu gambaran orang-orang saleh yang imannya stabil. Bagaimana dengan kita? Mungkin saja berbeda level karena kita sedikit-sedikit langsung mengeluh ini dan itu saat badan sakit. Bahkan kita lebih sering mengomel kepada Tuhan.
Ya itulah level kita. Hanya di situ kemampuannya. Tidak pernah meningkat. Oleh karena itu, sakit merupakan sarana berkeluh kesah sekaligus tidak menjadi bahan instrospeksi yang sangat signifikan bagi dirinya.
Kalau kita ingin naik level agar bisa menyikapi sakit seperti layaknya orang saleh, ya kita harus berubah dan berbenah. Jangan pernah menganggap sakit merupakan siksaan apalagi azab dari Tuhan.
Mari kita anggap sakit merupakan peringatan, alarm, dan kode keras dari Tuhan agar kita kembali menyegarkan fisik dan iman kita agar tetap fit dalam beribadah kepada-Nya.
Anggap saja sakit sebagai sarana untuk memperbaiki diri, baik secara fisik maupun secara batin. Allah terlalu sayang kepada setiap hamba-Nya sehingga mengirimkan sinyal-sinyal cinta-Nya melalui sakit.
Dengan berprinsip seperti itu, maka tak perlu kita menyalahkan Tuhan. Tak perlu. Tuhan sayang kepada kita kok.***
sumber berita ini dari bandungmu.com
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.