Muhammadiyah • Aug 27 2022 • 28 Dilihat
MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAWA TIMUR—Tauhid yang dipahami Muhammadiyah tidak hanya bersifat ontologis, tapi juga menyentuh level aksiologis. Bukan hanya doktrin vertikal antara seorang hamba dengan Allah, melainkan juga tuntunan horizontal antara manusia dengan manusia lainnya.
Dengan pemahaman seperti ini, tauhid menempati posisi sentral dalam pendalaman spiritual sekaligus menjadi jalan keluar bagi setiap masalah-malasah kehidupan.
“Tauhid kita bukan hanya tauhid yang berdimensi ilahiyah saja tetapi juga memiliki dimensi insaniyah yang kuat. (tauhid) Ini menjadi pilar utama dari Islam sebagai dinul hadharah. Ini hal yang sangat fundamental,” ucap Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam acara pembukaan Musyawarah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur pada Sabtu (27/08).
Sebagai nilai paling luhur, tauhid memiliki turunan berupa akhlak. Perwujudan nyata dari akhlak adalah terciptanya keadaban publik. Menurut Haedar, ketika keadaban publik telah menjadi realitas bersama maka hubungan antar manusia menjadi inklusif, moderat, dan toleran. Nabi pun banyak memberikan contoh bahwa dimensi akhlak tidak hanya persoalan baik dan buruk secara personal tapi harus teraktualisasikan menjadi etika kehidupan sosial.
“Dalam perspektif Islam Berkemajuan, akhlak harus diwujudkan menjadi keadaban publik. Kenapa? karena ketika akhlak menjadi keadaban publik ini akan menjadi inklusif dan bisa menjadi milik semua orang sebagai wujud rahmatan lil alamin,” terang Haedar.
Turunan lain dari nilai luhur tauhid adalah aspek muamalah duniawiyah. Bagi Haedar, kehadiran alam usaha Muhammadiyah di berbagai bidang kehidupan seperti pendidikan, ekonomi, dan sosial merupakan manifestasi dari Islam sebagai agama amal. Pemikiran seperti ini tidak lain berkat pemikiran jenius KH. Ahmad Dahlan yang memandang bahwa agama harus hadir dan menjadi solusi dalam setiap permasalahan sosial.
“Amal usaha adalah manifestasi dari Islam sebagai dinul amal. Saya pikir KH Ahmad Dahlan mengajarkan Al Maun dan al-Ashar sampai delapan bulan merupakan tongkat alat Kiai Dahlan membangunn perspektif muamalat duniawiyah yang jangka panjang di mana jiwa Islam selalu hadir menjadi solusi terhadap peradaban,” ujar Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.
sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id
muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
View all postsmuhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.