Surabaya, InfoMu.co – Ketua Umum Pimpinan Pusat PP Muhammadiyah, Haedar Nashir di acara Pengukuhan Guru Besar di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Rabu (31/8) berpesan tiga hal kepada civitas akademika perguruan tinggi dalam menempatkan lembaga pendidikan di tengah dinamika masyarakat.
Pertama, menurut Haedar lembaga pendidikan tinggi harus menjadi pusat dan kompas moral keadaban publik. Dari kacamata Haedar, segala polemik atau persoalan di kehidupan masyarakat, termasuk kehidupan politik di tubuh bangsa Indonesia terjadi karena luruh dan hilangnya moral.
“Jika diperhatikan akar masalah di negeri ini lebih disebabkan hilangnya moral”. Ucap Haedar.
Kedua, kampus atau lembaga pendidikan tinggi sebagai pusat membangun tradisi ilmu di masyarakat. Hal ini merupakan usaha untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia di Indonesia yang saat ini masih tercecer di peringkat 6 untuk negara-negara di ASEAN.
Padahal, imbuh Haedar, bangsa Indonesia memiliki potensi yang luar biasa jika dibandingkan dengan negara-negara kawasan ASEAN. Akan tetapi, karena arah pengelolaan sumber daya manusia yang belum tersistem menjadi banyak potensi-potensi bangsa Indonesia yang malah diwadahi oleh negara-negara lain.Ketiga atau yang terakhir, lembaga pendidikan tinggi atau kampus dan ilmu menjadi driving force atau kekuatan penggerak kearah maju bagi bangsa Indonesia.
Ke depan, katanya, tidak bisa kemajuan peradaban dicapai tanpa ilmu. Menurutnya, jika pendidikan tinggi sudah mampu menempatkan diri sebagai pusat moral, dan pusat membangun tradisi ilmu pengetahuan di masyarakat, maka besar kemungkinan lembaga pendidikan tinggi akan mampu menjadi kekuatan penggerak kearah maju. (muhammadiyah.or.id)
sumber berita dari infomu.co
No comments yet.