Tingkatkan Wawasan & Pengalaman Mahasiswa, Prodi Administrasi Publik UM Bandung Kunjungi Kementerian PANRB

BANDUNGMU.COM, Jakarta — Dalam rangka pelaksanaan research and practice yang mengangkat tema “The Role and Duties of Dolicy Analisis in the Policy Making Process,” program studi Administrasi Publik (AP) UM Bandung mengunjungi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB) pada Rabu 07 Desember 2022.

Kegiatan ini diikuti oleh 8 dosen dan 100 orang mahasiswa Administrasi Publik dari beberapa angkatan. Kegiatan ini merupakan bagian dari kurikulum prodi Administrasi Publik.

Sekaligus sebagai langkah antisipasi bagi prodi Administrasi Publik dalam melihat tantangan dan peluang analisis kebijakan publik di era VUCA.

“Kami disambut baik oleh pihak Kementerian PANRB. Salah satu rangkaian kegiatan bersama Kementerian PANRB adalah diskusi terkait agile governance dalam penerapan ASN di era digital. Jadi, selain bertujuan menambah pengalaman bagi mahasiswa, melalui diskusi ini juga dapat menambah wawasan seputar penerapan kebijakan oleh ASN di lingkup kementerian,” ujar Rikki Maulana Yusuf selaku panitia pelaksana.

Dalam kegiatan kunjungan ini, mahasiswa berkesempatan mendapatkan kuliah umum oleh analis kebijakan sekaligus praktisi dari Kementerian PANRB yaitu Dr Alimun SSos MM dan Arman Kurniawan SIP. Dalam diskusi tersebut disampaikan terkait reformasi birokrasi di Indonesia dan transformasi digital dalam tata laksana pemerintahan.

Ketua Program Studi Administrasi Publik UM Bandung Meti Mediyastuti Sofyan SSos MAP mengatakan bahwa riset dan praktek Administrasi Publik ini merupakan salah satu upaya akademik untuk memberikan pengetahuan, wawasan, dan pengalaman kepada mahasiswa.

Meti berharap mahasiswa dapat menjadi lulusan yang memiliki kompetensi profesional di bidang Administrasi Publik yang sejalan dengan tuntutan pembangunan bangsa dan publik.

“Ristek ini pun mempunyai tujuan untuk mengaplikasikan teori-teori Administrasi Publik. Yakni agar para mahasiswa memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam berbagai segi penyelenggaraan Administrasi Publik pada pemerintah daerah yang dilakukan secara terbimbing dan terpadu guna memenuhi persyaratan pembentukan profesi AP,” ungkap Meti.

Sementara itu, Mahesa, selaku perwakilan mahasiswa Administrasi Publik UM Bandung, berharap kegiatan serupa bisa dilaksanakan tidak hanya sekali, tetapi berkelanjutan, mulai dari pemerintahan kabupaten, kota, provinsi, kementerian, lembaga, dan badan lainnya.

Mahesa mengaku bahwa kegiatan seperti ini banyak manfaatnya bagi mahasiswa. Kegiatan ini juga sangat seru dan memberikan pengalaman baru. Terlebih kementerian atau lembaga setingkat sulit dikunjungi jika tidak ada keperluan atau mengatasnamakan organisasi biasa.

“Saya berharap semoga kegiatan ristek ini ke depannya tidak hanya bersifat pembekalan materi karena materi yang dimuat sudah dipelajari. Namun, lebih menitikberatkan kepada kunjungan kelembagaan dengan melihat atau mengenali alat organisasinya, ruangan kerja, dan badan kelengkapan lainnya secara langsung,” tutur Mahesa.***(FA)