Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Tips Pilih Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK | PWMU.CO

    Jun 15 202225 Dilihat

    Tips Pilih Hewan Kurban
    Tips Pilih Hewan Kurban

    PWMU.CO– Tips pilih hewan kurban di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) disampaikan drh Devi Kurniawan, Manager Mini Cattle Farm Taman Prijek Laren Lamongan, Rabu (15/6/22).

    Devi Kurniawan menjelaskan, meskipun Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi yang disebabkan virus ini tidak menular ke manusia tapi tetap waspada dan menjaga kebersihan agar kesehatan terjaga.

    ”Menyajikan daging harus memenuhi syarat aman, sehat, utuh, dan halal disingkat ASUH,” kata alumnus MTs Muhammadiyah 4 Bulubrangsi Laren Lamongan ini.  

    Menjelang Idul Adha masyarakat yang berkurban masih bingung cara cara memilih hewan kurban yang bebas penyakit PMK. Devi Kurniawan memberikan tips pilih hewan kurban yang baik supaya aman, halal, dan higienis.

    Saat membeli hewan kurban sapi atau kambing maka perhatikan berikut ini. Pertama, lihat hewan kurban dari depan, belakang, dan samping untuk memastikan fisik hewan tidak memilik gejala seperti mengeluarkan air liur berlebihan, luka pada mulut, lidah, hidung, dan kaki.

    Kedua, memastikan hewan tidak pincang. Ketiga, coba beri makan rumput. Jika langsung dimakan menunjukkan hewan itu sehat.

    ”Keempat, cek apakah ada surat keterangan kesehatan hewan,” kata dokter hewan lulusan Universitas Airlangga ini.

    Tips Pilih Hewan Kurban
    Drh Devi Kurniawan

    Fatwa MUI

    Devi Kurniawan juga mengacu pada Fatwa MUI Nomor 32 Tahun 2022 tentang Hukum dan Panduan Pelaksanaan Ibadah Qurban saat Wabah PMK.

    Jika di daerah tersebut sudah 100 persen terjangkit wabah PMK, kata Devi, mengacu pada Fatwa MUI tersebut, terdapat tiga hukum kurban dengan hewan yang terkena PMK. Yakni sah, tidak sah, dan sedekah.

    Jadi hewan yang terkena wabah PMK dapat dijadikan hewan kurban apabila memenuhi beberapa syarat yang sudah ditentukan seperti berikut.

    1. Hewan kurban sah

     Hewan yang terkena PMK dengan gejala klinis kategori ringan hukumnya sah dijadikan hewan kurban. Gejala klinis PMK kategori ringan meliputi

    * lepuh ringan pada celah kuku

    * kondisi lesu

    * tidak nafsu makan

    * keluar air liur lebih dari biasanya.

    2. Hewan kurban tidak sah

    Hewan yang terkena PMK gejala klinis kategori berat hukumnya tidak sah dijadikan hewan kurban. Gejala klinis PMK kategori berat meliputi

    * Lepuh pada kuku hingga kuku terlepas

    * pincang hingga tidak bisa berjalan

    * kurus karena terkena wabah PMK

    3. Hewan kurban yang dianggap sedekah

    Hewan yang terjangkit PMK dengan gejala klinis kategori berat tapi sembuh dari PMK setelah lewat rentang waktu yang dibolehkan berkurban (tanggal 10 sampai dengan 13 Dzulhijjah), maka hewan tersebut tidak bisa dijadikan hewan kurban. Jika disembelih hewan tersebut dianggap sebagai sedekah.

    Daging Sehat

    Devi juga memberikan langkah untuk penyajian daging yang aman, sehat. Utuh dan halal (ASUH).

    Pertama, jika daging ingin disimpan maka jangan dicuci, tetapi dipotong-potong sesuai porsi sekali masak. Tempatkan ke packing box makanan kecil lalu dimasukkan chiller kulkas terlebih dahulu selama 24 jam baru dimasukkan freezer. Hal ini dilakukan agar pH daging tetap berada di bawah 6, sehingga dapat menginaktivasi virus PMK.

    Kedua, apabila ingin langsung dimasak maka daging jangan dicuci, tetapi langsung direbus di air mendidih selama 30 menit, setelah itu bisa disajikan sesuai keinginan.

    ”Ketiga, jangan membuang sembarangan sisa potongan daging ataupun bahan asal hewan yang lain untuk menghindari terjadinya penularan,” tutur Devi, Ketua Bidang Kesehatan Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD) IMM Jawa Timur.

    Dia menambahkan PMK merupakan virus tipe A dari keluarga picornaviridae, dan genus Apthovirus yakni Aphataee epizootecae. Virus ini menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kambing, domba, kerbau, kuda.

    Gejalanya, tutut Devi, seperti ada lesi pada mulut, lidah, hidung dan kaki diakhiri dengan lepasnya kuku. Kaki gemetar, nafas cepat disertai dengan hipersalivasi serta anorexsia, suhu mencapai 41derajat Celcius.

    Di samping itu, tingkat penularan penyakit ini cukup tinggi yakni 90-100 persen sehingga tingkat kerugian yang ditimbulkan bagi peternak cukup tinggi, dengan risiko kematian tinggi di hewan muda. Tetapi untuk hewan dewasa tingkat kematian 1-5 persen. Jika penanganan tepat dilakukan dan penyakit ini tidak zoonosis sehingga tidak bisa menular ke manusia.

    Penulis Maslahul Falah  Editor Sugeng Purwanto

    sumber berita by [pwmu.co]

    Author

    Share to

    Related News

    Banjir Lampung

    Banjir Bandang Melanda Lampung Tiga War...

    by Jan 22 2025

    Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...

    Hak Pejalan Kaki – bandungmu.com

    by Nov 23 2024

    Oleh: Sukron Abdilah*  BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...

    Pelajaran dari Kehati-hatian Rasulullah ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...

    Islam Berkemajuan Harus Jadi Arus Utama ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...

    SDIT Muhammadiyah Harjamukti Latih Keman...

    by Nov 23 2024

    CIREBONMU.COM  —  SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...

    UAH Ajak Umat Islam Perkuat Akidah Demi ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...

    No comments yet.

    Please write your comment.

    Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) must be filled.

    *

    *

    back to top