Ulin Barong Sekeloa dan Engkle Resmi Diakui Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

banner 468x60

BANDUNGMU.COM, Bandung — Kota Bandung kembali menorehkan prestasi dalam upaya pelestarian budaya. Pada Sidang Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia Tahun 2024, dua karya budaya dari Kota Bandung, yakni Ulin Barong Sekeloa dan Engkle, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada Kamis (22/08/2024).

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Nuzrul Irwan Irawan, menyatakan bahwa penetapan ini menambah total karya budaya Kota Bandung yang diakui secara nasional menjadi enam. Sebelumnya, empat karya budaya lain yang telah diakui sebagai WBTB adalah Benjang (2019), Reak Dogdog (2019), Tari Merak Sunda (2020), dan Carita Pantun Nyai Sumur Bandung (2021).

Irwan menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kajian serta pendaftaran karya budaya tersebut. “Penetapan ini adalah bukti komitmen kita bersama untuk terus ‘ngamumule’ budaya urang sarerea,” ujarnya seperti dikutip dari laman bandung.go.id pada Sabtu (24/08/2024).

Ia menekankan bahwa proses untuk mendapatkan pengakuan WBTB ini tidaklah mudah. “Kajian mendalam sudah dilakukan sejak dua tahun lalu untuk memastikan kedua karya budaya ini layak diajukan. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung secara konsisten melakukan pendaftaran dan pengajuan untuk WBTB, yang kemudian melalui proses kajian di tingkat provinsi sebelum disidangkan secara nasional,” jelas Irwan.

Lebih lanjut, Irwan menambahkan bahwa Warisan Budaya Tak Benda (intangible cultural heritage) mencakup kekayaan budaya yang tidak bersifat fisik, seperti konsep, teknologi, bahasa, musik, tari, upacara, serta berbagai perilaku terstruktur lainnya. Sifatnya yang abstrak dan dapat hilang seiring waktu membuat pelestariannya sangat penting.

“Dengan pengakuan ini, diharapkan masyarakat Kota Bandung semakin menyadari pentingnya melestarikan dan memperkuat identitas budaya yang diwariskan oleh leluhur. Ulin Barong Sekeloa dan Engkle, yang baru saja diakui, merupakan bagian dari kekayaan budaya yang perlu dilestarikan dan dikenalkan kepada generasi muda,” tutupnya.***



sumber berita ini dari bandungmu.com

Author