bandungmu • Oct 02 2023 • 51 Dilihat
Shofian Rahmat, Sesepuh samar.id
BANDUNGMU.COM — Sebelumnya kita telah membahas mengenai pentingnya belajar shirah dan tujuan kita belajar shirah. Nah, kali ini penulis sajikan 3 poin penting tujuan kita belajar Shirah Nabawiyah yang penulis ambil dari inspirasi kajian “Belajar Sirah Nabawiyah” di Channel Youtube Vertizone TV, disampakan Ustadz Anton Ismunanto.
Seperti halnya ilmu-ilmu lainnya; shirah nabawiyah juga memiliki tahapan atau tingkatan pembahasan. Tanpa adanya kebertahapan, sebuah ilmu tidak akan bisa dipahami secara utuh dan rinci. Sebagai contoh ketika pelajaran yang seharusnya diajarkan di bangku sekolah menengah, jika dipaksakan untuk dipelajari oleh anak-anak yang baru di tahap sekolah dasar, akan sulit dicerna pelajaran tersebut.
Tahapan-tahapan tersebut ialah sebagai berikut:
Dalam tahapan pertama ini yang harus kita lalui ialah menangkap urutan-urutan kejadian di dalam shirah nabawiyah. Dari mulai nabi lahir, bagaimana keadaan lahirnya, pasca lahirnya berserta pihak-pihak yang terlibat di dalam proses kelahiran tersebut hingga tumbuh dan seterusnya. Pembahasan secara kronologis ini berjalan secara berurut hingga wafatnya nabi Muhammad Saw.
Dalam tahap pertama yang paling awal, kita sebelumnya mengabaikan lebih dahulu mengenai riwayatnya shahih atau tidak. Yang paling penting ialah memahami urutan kronologis shirah nabawiyah yang telah ada dalam pembahasan kitab-kitab shirah.
Setelah seluruh kronologis dapat kita pahami, maka di tahap akhir, kita baru mulai mengonfirmasi mengenai kisah-kisah atau peristiwa yang telah kita baca atau pahami dengan hadits-hadits shahih yang ada. Sehingga kemudian pemahaman shirah kita terkategori shirah nabawiyah shahihah.
Setelah kita lewati tahapan pertama, yang berkaitan dengan urutan kronologis shirah berserta hal-hal yang berkaitan dengan keshahihan kisah atau peristiwanya. Pada tahapan yang kedua, apa yang telah kita pahami seharusnya direfleksikan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Apa yang kita pelajari berkaitan dengan pribadi nabi, baik itu dari hal yang berkaitan dengan sifat, beserta penyikapan terhadap sesuatu dari nabi. Melalui kisah atau peristiwa di dalam shirah tersebut kita gali inspirasi-inspirasinya sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan kita saat ini.
Pada tingkatan tertinggi dalam tahapan yang kedua ini ialah kita kaji secara mendalam kitab-kitab yang secara khusus membahas metode-metode nabi dalam menjalankan atau memutuskan sesuatu. Berkaitan dengan tingkatan ini, bisa kita dapati salah satunya dari karya ulama kontemporer Syaikh Munir Muhammad Al-Ghadban.
Dari karya beliau, kita bisa dapati metode-metode Nabi dalam berpolitik, dalam Pendidikan, dan hal-hal lainnya yang dibahas secara mendalam dan berjilid-jilid. Sehingga darinya kita dapat mengambil inspirasi dari banyak hal yang dibahas secara khusus dan mendalam tersebut.
Tahapan yang ketiga ini pembahasan shirah lebih ke arah tematik. Dari tahapan-tahapan sebelumnya, sebenarnya tahapan yang ketiga ini bukanlah tahapan dengan tema yang berat. Sebab, pada tahapan ini hanya akan membahas profil Nabi berkaitan dengan statusnya. Beberapa tema penting yang dibahas dari tahapan ini seperti: Nabi sebagi guru, Nabi sebagai ayah, Nabi sebagai pemimpin agama, hingga Nabi sebagai kepala negara.
Sebenarnya di tahapan ini, dibahas secara topikal yang bisa dipilah sesuai kebutuhan. Tetapi tanpa diawali dengan kedua tahapan sebelumnya, maka akan rentan untuk salah mengambil kesimpulan dalam tahapan ketiga ini.
Bersebab tematis pada tahapan yang ketiga ini, maka akan menjadi bekal yang penting bagi kita di masa kini karena kita berposisi di posisi yang mirip dengan nabi. Misalnya, ketika posisi kita saat ini sebagai ayah, maka kita dapat mengetahui teladan ayah terbaik dari mengkaji shirah tematik yang bertema nabi seagai ayah. Tema-tema lain yang berkaitan dengan status kita saat ini sangat penting untuk dipahami sebagai seorang muslim yang baik.
Dari pembahasan awal tentang pentingnya belajar shirah, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan tujuan mempelajarinya, dan diakhiri dengan tahapan-tahapan mempelajarinya di atas cukup menjadi bekal kita untuk lebih bersemangat lagi dalam belajar shirah. Karena shirah bukanlah sekadar ilmu pengetahuan yang hanya berhenti pada level paham atau mengerti, tetapi shirah lebih dari itu.
Shirah sesungguhnya dipelajari tidak hanya untuk sekadar menjadi bacaan dan penambah wawasan informasi, lebih dari itu; shirah juga harus menjadi panduan kehidupan. Inspirasi-inspirasi yang dapat dilahirkan dari mempelajari shirah dapat bermanfaat bagi kehidupan kita sebagai seorang muslim. Wallahu’alam.***
sumber berita ini dari bandungmu.com
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.