BANDUNGMU.COM, Jakarta — Menjelang pelaksanaan Muktamar ke-48, Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) meluncurkan laman wikimu.org. Peluncuran ini sebagai implementasi dari kemajuan Muhammadiyah di ranah digital.
Peluncuran wikimu.org dilakukan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr KH Dadang Kahmad MSi dalam diskusi yang digelar Panitia Pusat Muktamar bersama Majelis Pustaka dan Informasi dengan tema “Transformasi Muhammadiyah di Era Digital” di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada Sabtu (21/10/2022).
Menurut Prof Dadang, wikimu.org mengintegrasikan konten-konten digital Persyarikatan yang selama ini masih tercecer.
“Peluncuran wikimu.org melengkapi karya-karya MPI yang sudah dibuat sebelumnya seperti TVMU, Pusat Syiar Digital Muhammadiyah (PSDM), DigiMu, rintisan Fiqih Informasi, Museum Muhammadiyah, Lembaga Uji Kompetensi Wartawan (LUKW), buku Ensiklopedi Muhammadiyah, buku Fachrodin, dan yang lainnya,” katanya.
Sementara itu, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah Mukhlas menyebut bahwa wikimu.org merupakan persembahan MPI di akhir periode ini untuk meneguhkan Muhammadiyah di ranah digital.
“Jadi, walaupun ini sudah akhir periode, MPI ini terus berkarya, membuat sesuatu untuk kemajuan Muhammadiyah,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Program Arif Nurahman menuturkan bahwa secara teknik wikimu.org berbeda dengan website dan media lain yang sudah ada di Muhammadiyah.
Portal wikimu.org merupaka platform baru yang memberikan kesempatan kepada siapa pun untuk mengisi, mengedit, dan menyempurnakan konten yang sudah ada.
“Jadi, wikimu.org ini merupakan sarana digital yang dipersembahkan bukan hanya untuk warga Muhammadiyah, melainkan juga untuk seluruh umat manusia yang membutuhkan informasi tentang Muhammadiyah secara dinamis,” jelas Arif.
Dalam sesi diskusi, Agus Sudibyo menyatakan bahwa Muhammadiyah sebenarnya sudah bertransformasi sejak dulu. Namun, Sudibyo juga mewanti-wanti bahwa dunia digital ini banyak persoalan sehingga harus disikapi secara serius.
Agus Sudibyo berharap digitalisasi harus masuk ke kurikulum sekolah. Sekarang dampak negatif digital sudah sangat nyata dan massif, tapi menanganinya belum serius.
“Oleh karena itu, harus menjadi bagian dari pembelajaran formal agar lebih serius. Di sini Muhammadiyah harus ambil peran,” tegas Sudibyo. *** (afn)
____
Sumber: muhammadiyah.or.id
Editor: FA
No comments yet.