Nurkhan • Mar 20 2024 • 47 Dilihat
Girimu.com-Puasa bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum saja. Dalam syariat Islam disebutkan bahwa setiap manusia memikul tanggung jawab masing-masing atas kebaikan atau keburukan yang diperbuat.
Dengan perkembangan dunia teknologi saat ini masyarakat dunia tak segan-segan untuk mengekspos dan memfitnah orang lain di hadapan umum. Padahal dalam Islam, berbicara buruk tentang seseorang sama sekali tidak dibenarkan.
Kebiasaan mencari-cari kesalahan orang lain telah menyebar bagaikan virus di masyarakat. Padahal Islam memberikan petunjuk jelas mengenai pentingnya menjaga aib orang lain, atau tidak membicarakan kesalahan orang lain di depan umum.
Perbuatan tersebut jika dilakukan, maka orang itu termasuk mencemarkan nama baik atau bisa dikatakan pembunuhan karakter, hal ini bertentangan dengan Undang-undang ITE pasal 27 ayat 3.
“Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah)”.
Maka untuk menjadikan agar puasa kita bagus di hadapan Allah swt dan mempunyai nilai sosial yang baik, menjaga nama baik seseorang dengan lisan kita itu wajib dilakukan.
Sebagaimana Rasulullah saw bersabda
وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا, سَتَرَهُ اَللَّهُ فِي اَلدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
Barang siapa menutupi aib seorang, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. (HR Muslim)
Hendaklah setiap muslim menjaga kehormatan saudaranya yang muslim, karena siapa yang menjaga kehormatan saudaranya, maka Allah akan menjaga kehormatannya di dunia dan akhirat.
Begitu sebaliknya, barang siapa yang mengungkapkan aib orang lain, maka Allah tidak akan mengampuni dosa-dosanya hingga orang yang bersangkutan mau memaafkannya.
Dalam hadits Imam Bukhari disampaikan
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَكُونُوا إِخْوَانًا
“Jauhilah oleh kalian prasangka, sebab prasangka itu adalah ungkapan yang paling dusta. Dan janganlah kalian mencari-cari aib orang lain, jangan pula saling menebar kebencian dan jadilah kalian orang-orang yang bersaudara” (HR al-Bukhari).
Hadis Rasulullah ini memberikan peringatan kepada kita untuk menjaga lisan. Tidak membicarakan kekurangan orang lain dan mencari-cari kesalahannya. Islam adalah agama rahmat yang mengajarkan umatnya untuk tidak mengumpat dan membuka aib sesama. Orang yang beriman harus menjaga tutur kata dalam ucapan maupun sesuatu yang disampaikan dalam tulisan.
Merenungi aib diri sendiri itu lebih baik tanpa harus memikirkan kelemahan saudara Muslim lainnya. Alangkah baiknya jika kita menutup rapat aib sesama dan menjaga kehormatannya, karena orang yang menutupi aib saudaranya, Allah akan menjaga aibnya.
Menggunjing termasuk dosa besar yang dilarang dalam Islam. Mengenai hal ini, Allah swt berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha penerima tobat, Maha Penyayang” (QS al- Hujurat:12).
Kita harus sadar, manusia bukan malaikat yang terbebas dari dosa dan bukan iblis yang sepenuhnya durhaka. Manusia bisa benar, juga bisa salah. Tidak ada manusia yang sempurna dalam segalanya, selalu ada kekurangan yang menyertainya.
Kontributor girimu.com Panceng
Secara resmi panitia pemilihan rektor (Pilrek) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) telah mensosi...
Oleh: M. Islahuddin* Diakui atau tidak, bagi yang saat ini bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM),...
Bahtsul Masail, tradisi intelektual khas pesantren Nahdlatul Ulama (NU), adalah salah satu warisan b...
Menyongsong Milad ke-112 tahun ini, Muhammadiyah mengambil tajuk “Menghadirkan Kemakmuran untuk Se...
IBTimes.ID – Simposium Best atau Beda Setara telah selesai digelar. Acara ini berlangsung selama d...
IBTimes.ID, Yogyakarta – Koordinator Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan GUSDURian, Jay Akhmad,...
No comments yet.