back to top
Wednesday, January 15, 2025
30.6 C
Gresik

Haedar Nashir Sentil Kebijakan Pemerintah Membangun Kota Bermegah-megah

 

Jakarta, InfoMu.co – Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyentil pembangunan kota-kota megah sebagai ambisi berlebihan dari pengambil kebijakan.

Menurut Haedar, ambisi ini hanya akan menghasilkan kerusakan alam dan lingkungan. Lebih jauh, bahkan ambisi pembangunan pemerintah dapat menjadi ancaman bagi Bumi.

“Tapi rumah ini tidak bisa kita rawat bersama karena ambisi-ambisi berlebihan dari para pengambil keputusan ingin membangun legacy,” ujar Haedar dalam diskusi daring Pra-Muktamar Muhammadiyah, Sabtu (9/4).

“Ingin membangun mercusuar, kota hebat, pembangunan yang raksasa, dan segala macam bentuk legacy, kekuasaan yang sesungguhnya sadar atau tidak sadar karena tidak sama dalam mencermati kondisi alam,” sambungnya.

Haedar membandingkan kondisi ini dengan buku The Uninhabitable Earth karya David Wallace yang bercerita tentang masa depan ketika bumi tidak lagi bisa dihuni oleh manusia. Dalam buku itu, disebutkan manusia masa kini sebagai manusia yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), namun justru sangat pragmatis.

“Manusia di era ini dengan segala alam pikirannya yang post-modern, modern, berparadigma iptek, tapi sangat instrumental dan pragmatis tadi,” tutur Haedar.

Lebih jauh, menurut Haedar, dampak dari pembangunan yang masif adalah munculnya perubahan iklim yang menjadi ancaman. Haedar menilai, perubahan iklim ini bahkan dapat menjadi ancaman yang melebihi bom dan produk dari hasil manusia langsung.

“Kita bisa menyaksikan langsung berbagai bencana alam yang tidak lagi alamiah, badai, kelaparan, laut yang sekarat, udara yang tidak dapat dihirup. Wabah akibat pemanasan global, bahkan ambruknya ekonomi,” papar Haedar.

“Terjadinya konflik akibat iklim semuanya terkait dengan perubahan iklim global hasil dari atau produk negatif dari kebijakan-kebijakan manusia di berbagai negara,” lanjutnya.

Pada dampak yang lebih ekstrem, Haedar mengutip David Wheels, bahwa kehidupan di Bumi kini berada di ambang kepunahan.

“Menyerupai kiamat. Kita ingat pada the day after, manusia tidak dapat memilih planet karena inilah tempat satu-satunya alam semesta yang dapat disebut sebagai homes, rumah kita,” pungkas Haedar.[prs/realitarakyat)

sumber berita dari infomu.co

Author

Hot this week

Hujan Kedua

Hujan Kedua Menggigil terus resahBerteduh tetap kuyupTerbenam raih cahaya Hujan kabarkan...

Lazismu Gresik Himpun Dana ZISKA Rp12,9 Miliar, 6.010 Jiwa Terbantu

Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik melaporkan capaian kinerja...

SD Muhammadiyah 2 Dukun Gelar Cooking Class, Tanamkan Kreativitas dan Pola Hidup Sehat

DUKUN – SD Muhammadiyah 2 Dukun mengadakan kegiatan cooking...

Milad ke-112 Muhammadiyah: Monas Dimeriahkan Jalan Sehat dan Donor Darah

Kawasan Monumen Nasional (Monas) diselimuti warna Muhammadiyah pada Ahad...

Sparing Futsal SD Mutu Kagumi dan SD Muda Karisma: Seru dan Penuh Kebersamaan

Sabtu pagi (11/01/2025), siswa-siswi SD Muhammadiyah 1 Balongpanggang (SD...

Topics

Hujan Kedua

Hujan Kedua Menggigil terus resahBerteduh tetap kuyupTerbenam raih cahaya Hujan kabarkan...

Lazismu Gresik Himpun Dana ZISKA Rp12,9 Miliar, 6.010 Jiwa Terbantu

Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik melaporkan capaian kinerja...

Milad ke-112 Muhammadiyah: Monas Dimeriahkan Jalan Sehat dan Donor Darah

Kawasan Monumen Nasional (Monas) diselimuti warna Muhammadiyah pada Ahad...

Sparing Futsal SD Mutu Kagumi dan SD Muda Karisma: Seru dan Penuh Kebersamaan

Sabtu pagi (11/01/2025), siswa-siswi SD Muhammadiyah 1 Balongpanggang (SD...

SD Al Islam Cerme Gelar Pemilu Raya Perdana IPM Junior dengan E-Voting

Gresik, kabargresik.com – SD Al Islam Cerme mencetak sejarah...

PWA Sumatera Selatan Studi Tiru Ke Gresik Dapat Replika GDM

Pimpinan wilayah Aisyiyah Sumatera Selatan melakukan studi tiru di...
spot_img

Related Articles