Infomu • May 17 2022 • 59 Dilihat
Sleman, InfoMu.co – Puasa pada hakikatnya adalah ajaran untuk mengontrol dan mengendalikan hawa nafsu duniawi. Dengan kata lain, kehidupan duniawi memang kebutuhan paling asasi dari manusia , tetapi tidak boleh membuat manusia lupa diri dari ibadah, kesadaran bertuhan, dan pemenuhan kebutuhan integratif yang bersifat sosial-ruhaniyah.
“Dunia jangan terputus dari akhirat bagi kaum beriman dan beragama. Apalagi dengan urusan dunia, manusia jangan lantas jatuh diri pada keterpurukan dan merusak kehidupan,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam acara Syawalan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) pada Senin (16/05).
Haedar mengutip penyair besar Jalaluddin Rumi yang mengatakan bahwa hawa nafsu merupakan induk dari segala berhala. Kemampuan dalam mengendalikan hawa nafsu duniawi berupa harta, tahta, dan segala pesona merupakan puncak dari kesalehan. Salah satu cara agar dapat mengendalikan hawa nafsu ialah berhenti untuk tamak yang tidak berkesudahan.
Tamak merupakan tabiat buruk manusia. Bentuk keserakahan manusia terhadap dunia ini digambarkan oleh Rasulullah Saw dalam sebuah hadis dari Anas bin Malik ra: “Seandainya manusia memiliki satu bukit emas, niscaya ia akan mengharapkan dua bukit emas lagi, dan tidaklah perutnya dipenuhi melainkan dengan tanah, dan Allah akan menerima taubat siapa yang bertaubat.” (HR. Bukhari no. 6439).
Allah SWT dalam QS. Ar-Rum ayat 41 telah mengingatkan bahwa sebagian kerusakan yang terjadi di muka bumi ini, seperti halnya banjir, tanah longsor, dan lain sebagainya itu adalah karena ulah manusia yang tamak dan rakus. Perang merupakan satu contoh bagaimana manusia mudah begitu diperbudak hawa nafsu duniawi. Mereka tak punya rasa iba terhadap rakyat yang miskin, dhuafa, dan terasing. Mereka juga tidak peduli dengan bumi yang semakin hari semakin rusak.
Jangan biarkan negeri ini dikuasai para perompak dan aktor-aktor tamak, sebab taruhannya ialah nasib bangsa dan negara ke depan. Sebagaimana peringatan Tuhan dalam Alquran, yang artinya : “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya” (QS Al-Isra: 16).
“Semua bencana yang sangat mencemaskan masa depan kehidupan ini dapat dicegah dengan gerakan baru kemanusiaan untuk hidup secukupnya secara bermartabat. Gerakan baru harus membangun tanpa merusak, meredam nafsu berlebih, dan mencegah para perompak dan aktor tamak!” tegas Haedar.
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.