MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAKASSAR—Ajaran Islam sejatinya mengajarkan untuk memiliki nilai-nilai utama (al-qiyam al-fadilah). Nilai utama merupakan asas dan tumpuan untuk menjalani kehidupan. Sebab hidup bukan sekadar melakukan aktivitas sehari-hari melainkan juga harus menggali makna ruhaniah yang terdalam.
Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, setidaknya terdapat tiga nilai utama yang perlu ditumbuhkembangkan secara saksama, yaitu: Pertama, nilai ukhuwah organisasi yang utama. Hal ini berarti menyatukan orang dari ragam pemikiran dalam sebuah organisasi.
Menurut Haedar, perkara ini tidaklah mudah karena membutuhkan kesabaran yang tinggi. Meski demikian harus tetap dihidupkan agar silaturahim berjalan dengan semestinya.
“Jika kita ingin merekatkan hubungan-hubungan yang terputus karena satu dan sekian masalah, kuncinya ada di jiwa dan ruhani kita. Menyambung hubungan yang terputus memang sulit, tapi harus tetap dilakukan,” ujar Haedar dalam acara Syawalan Pimpinan Muhammadiyah Wilayah (PWM) Sulawesi Selatan pada Senin (16/05).
Kedua, nilai ukhuwah kemanusiaan yang utama. Dalam literatur Islam, relasi antar insan lintas batas disebut dengan ukhuwah insaniyah atau menyatukan manusia untuk memperoleh kemuliaan.
Haedar mengatakan bahwa pandemi covid, misalnya, memberikan pembelajaran tentang pentingnya untuk memuliakan manusia atau jiwa dan fisik manusia agar dihargai dan diselamatkan, sebaliknya jangan sampai diabaikan, disia-siakan, dan direndahkan.
Di samping itu, Kaum beriman memang diajarkan bersabar dan tawakal dalam menerima musibah, namun bukan berarti insan beriman abai dan tidak peduli terhadap keadaan. Sebab Islam mengajarkan nilai “tarahum” atau welas asih dengan sesama secara praksis.
Al-Ma‘un mengandung praksis kemanusiaan pro-duafa yang berwatak welas asih itu. Ketiga, nilai kemajuan yang utama. Manusia diajari Tuhan dengan berbagai cara. Musibah boleh jadi merupakan cara Tuhan agar manusia terus mengungkap rahasia ciptaan-Nya yang sangat luas dan tak terbatas, bersyukur atas segala nikmat-Nya, serta mengakui Kemahakuasaan-Nya.
Di sinilah pentingnya membangkitkan nilai dan etos kemajuan bagi seluruh manusia atas musibah yang mewabah di seluruh dunia ini.
“Di bulan Syawal ini kita harus meningkatkan kualitas kemajuan kita. Kita harus tertingkatkan ranking-ranking sekolah kita, pesantren kita, kampus kita. Saya percaya orang Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah etos kerjanya tinggi dan punya daya adaptasi yang luar biasa,” ujar Haedar.
No comments yet.