Infomu • Jun 26 2022 • 95 Dilihat
Yogyakarta, InfoMu.co – Kalender Islam Global adalah kalender lunar Hijriah yang berlandaskan prinsip satu hari satu tanggal di seluruh dunia. Sejak tahun 1980an Mohammad Ilyas dari Malaysia membuat kalender Islam Internasional. Ia membagi dunia ke dalam tiga zona kalender (trizonal), yaitu zona Asia Tenggara, zona Timur Tengah-Eropa, dan zona Benua Amerika. Sayangnya, pada masing-masing zona itu berlaku satu sistem kalender yang pada tahun tertentu bisa berbeda jadwal penanggalannya dengan dua zona lainnya.
Pada tahun 2007, Muhammad Shaukat Audah (Odeh) membuat Kalender Hijriah Universal. Ia membagi dunia menjadi dua zona kalender (bizonal). Zona Barat meliputi seluruh benua Amerika dan benua yang lain masuk dalam zona Timur. Konsistensi konsep kalender Audah terhadap prinsip visibilitas hilal masih terbatas pada negara-negara Islam. Meski kedua pemikir ini belum dapat menemukan bentuk kalender yang unikatif, namun mereka telah memberikan sumbangsih yang besar terhadap pengembangan Kalender Islam Global.
Sumbangan terbesar Ilyas adalah gagasannya tentang kalkulasi imkanu rukyat global yang menghasilkan kurve tampakan secara global. Sementara Audah menciptakan software dengan nama Accurate Times. Temuan Audah ini merupakan pelengkap dari sofware buatan Monzer Ahmed dengan nama Moon Calculator.
Kedua software inilah yang memfasilitasi Jamaluddin Abd ar-Raziq untuk menemukan satu bentuk yang jelas dari Kalender Islam Global dengan prinsip satu hari satu tanggal di seluruh dunia. Dialah orang pertama yang berhasil membuat Kalender Islam Global secara konkret. Pada tahun 2008, kalender Abd ar-Raziq ini diterima dalam Temu Pakar II untuk Pengkajian Perumusan Kalender Islam.
Hal ini dipertegas kembali pada tahun 2016 di Istanbul dengan diadakannya Kongres Penyatuan Kalender Islam dan menerima Kalender Global Islam Tunggal sebagai kalender dunia Islam. Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Syamsul Anwar dalam Pengajian PP Muhammadiyah pada Jumat (17/06) menjelaskan bahwa berdasarkan Kongres Istanbul 2016 tersebut, kriteria Kalender Islam Global yang diterima adalah:
Pertama, Seluruh kawasan dunia dipandang sebagai satu kesatuan di mana bulan baru dimulai pada hari yang sama di seluruh kawasan dunia tersebut.
Kedua, Bulan baru dimulai apabila di bagian mana pun di muka bumi sebelum pukul 12:00 tengah malam [pukul 00:00] Waktu Universal (WU) / GMT telah terpenuhi kriteria berikut: jarak sudut antara matahari dan bulan (elongasi) pada waktu matahari tenggelam mencapai 8º atau lebih, dan ketinggian di atas ufuk saat matahari terbenam mencapai 5º atau lebih.
Ketiga, Koreksi kalender: Apabila kriteria di atas terpenuhi setelah lewat tengah malam [pukul 00:00] WU/GMT, maka bulan baru tetap dimulai dengan ketentuan: 1) Apabila imkanu rukyat hilal menurut kriteria Istanbul 1978 sebagaimana dikemukakan di atas telah terjadi di suatu tempat mana pun di dunia dan ijtimak di New Zealand terjadi sebelum waktu fajar; 2) Imkanu rukyat tersebut terjadi di daratan benua Amerika.
Kriteria Istanbul 2016 inilah yang menjadi pedoman Muhammadiyah dalam upayanya mewujudkan Kalender Islam Global. Sebab kriteria ini benar-benar mewujudkan sifat global dari suatu kalender Islam. Karenanya, umat Islam tidak akan ada lagi terjadinya perbedaan menjatuhkan hari-hari penting Islam, seperti Idain, Ramadan, Arafah, dan tahun baru Hijriah. (muhammadiyah.or.id)
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.