Oleh: Ace Somantri*
BANDUNGMU.COM — Viralnya penarikan dana milik Muhammadiyah dari Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi sorotan besar dan memukul perbankan syariah plat merah tersebut. Opini masyarakat, terutama warga Muhammadiyah, ramai menghiasi media online.
Selain itu, isu ini juga menjadi topik hangat di lingkungan amal usaha Muhammadiyah, membahas tantangan yang dihadapi gerakan dakwah Muhammadiyah. Peristiwa penarikan dana ini akan dicatat dalam sejarah ekonomi umat Islam sebagai bagian dari dinamika yang signifikan.
Tindakan Muhammadiyah menarik dana dari perbankan syariah ini sangat menarik dan penuh pelajaran berharga. Kejadian ini tidak hanya mengejutkan umat Islam, tetapi membuat manajemen BSI kebingungan dalam merespons. Viralitas peristiwa ini menyadarkan umat Islam akan kekuatan ekonomi yang dimilikinya.
Dana belasan triliun yang disimpan Muhammadiyah menunjukkan potensi besar ekonomi umat Islam. Bayangkan jika seluruh dana umat Islam dikelola dengan baik, kekuatan ekonomi ini akan berdampak besar pada perekonomian global.
Pelajaran penting yang dapat diambil adalah tidak ada alasan bagi umat Islam Indonesia untuk selalu diidentikkan dengan ketertinggalan. Peristiwa ini menunjukkan bahwa umat Islam memiliki potensi besar untuk maju di berbagai bidang.
Akhirnya, umat Islam menyadari mengapa Muhammadiyah dianggap tidak bisa dibeli dengan pendekatan politis-pragmatis dalam konteks apa pun. Ada dua hal yang menjadi sorotan. Pertama, Muhammadiyah diakui sebagai organisasi dengan amal usaha terbesar di dunia berdasarkan hasil riset. Kedua, Muhammadiyah kini menjadi organisasi sosial terkaya di dunia dengan aset mencapai puluhan triliun rupiah.
Hanya di BSI dana Muhammadiyah yang tersimpan mencapai belasan triliun. Pendekatan manajemen aset semakin menegaskan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi Islam terkaya di dunia yang tidak dimiliki oleh lembaga sosial sejenis. Wajar jika banyak anggota dan simpatisan Muhammadiyah berharap organisasi ini menjadi pilar utama gerakan ekonomi umat Islam, khususnya di Indonesia.
Viralnya penarikan dana Muhammadiyah menarik perhatian berbagai media, termasuk media sosial. Hal ini menunjukkan kepedulian masyarakat dan pentingnya gerakan ekonomi berbasis keumatan.
Saat ini, sistem ekonomi Indonesia dikendalikan oleh segelintir orang. Namun, Muhammadiyah dan organisasi Islam lainnya memiliki potensi besar untuk ikut mengendalikan sistem ekonomi Indonesia. Di sinilah pentingnya nilai kepercayaan dan reputasi yang dibangun melalui portofolio panjang dalam mengelola lembaga di berbagai bidang, seperti pendidikan dan kesehatan, yang telah dilakukan Muhammadiyah dengan sukses.