bandungmu • Oct 05 2023 • 122 Dilihat
Oleh: H. Idat Mustari | Advokat dan Komisaris BPR Kerta Raharja Kab Bandung
BANDUNGMU.COM — Ada kalanya di kalangan para pebisnis, ketika meminjamkan uang ke rekan bisnisnya tanpa harus dibuat perjanjian tertulis baik di bawah tangan ataupun otentik.
Meminjamkan uang ke rekan bisnisnya didasari oleh kepercayaan. Ada istilah yang tak asing di kalangan mereka yang disebut,’Gentle Agreement.’
Menurut Adam Hayes, Ph.D., CFA,Sosiolog Ekonomi, Asisten Profesor Sosiologi dan Antropologi, Universitas Ibrani Yerusalem, Gentle Agreement adalah perjanjian atau transaksi informal yang seringkali tidak tertulis yang hanya didukung oleh integritas pihak lawan untuk benar-benar mematuhi ketentuannya.
Perjanjian seperti ini umumnya bersifat informal, dibuat secara lisan, dan tidak mengikat secara hukum. Meskipun sifatnya lebih kasual, pelanggaran terhadap perjanjian yang bersifat gentlemen dapat berdampak negatif pada hubungan bisnis jika salah satu pihak memutuskan untuk mengingkari janjinya.
Perjanjian tuan-tuan (juga dieja “perjanjian tuan-tuan”) dapat diwujudkan atau tidak dengan jabat tangan.
Cukup orang yang meminjam menyampaikan secara verbal/lisan berjanji akan mengembalikan pada waktu yang telah ditentukan bersama dan dilanjutkan dengan jabat tangan di antara mereka.
Namun jangan coba-coba melanggarnya sebab si peminjam namanya akan hancur di kalangan rekan bisnis lainnya, yang akan membuat lingkungan bisnisnya semakin menyempit bahkan sirna.
Di kalangan pembisnis kepercayaan itu segala-galanya. Memang dalam berbisnis butuh modal berupa uang, tetapi uang bukanlah modal utama dalam berbisnis. Modal utama dalam berbisnis adalah membangun kepercayaan dan dapat dipercaya.
“Money is not number one capital in business, the number one capital is trust.”
Konon kabarnya, seseorang boleh kehilangan segalanya, namun jangan kehilangan kepercayaan. Kepercayaan itu tidak hanya mahal, tetapi juga tidak ada yang menjual.
Memperoleh kepercayaan itu tidaklah mudah, namun menjaga kepercayaan lebih tidak mudah lagi. Yang bisa itu semua adalah mereka yang terbiasa berjiwa ksatria.
Gentle Agreement istilah yang berasal dari kaum koboy di bangsa Amerika sebelum Kemerdekaan, yang sebelumnya berperang kemudian berjanji untuk damai dan tidak saling mengkhianati. Perjanjian ini disebut Gentle Agreemen atau perjanjian Ksatria.
Ketika saya melihat video di sebuah group WA, kejadian di KTT G-20 New Delhi 2023, Mark Rutte PM Belanda membawa secangkir kopi di tangannya, jatuh karena kesalahan. Dia tidak memanggil petugas untuk membersihkannya melainkan ia sendiri yang membersihkannya.
Maka teringat pada diskusi, saya dengan sesepuh yang kebutulan juga komisaris di sebuah perusahan. Beliau menyampaikan tentang deskripsi atas kompentensi yang harus dimiliki seseorang ketika hidup dalam dunia kerja, yakni: Knowledge berarti pengetahuan, skill berarti keterampilan, dan attitude berarti berarti sikap (KSA).
Beliau menyampaikan tentang seorang supir Bis. Seorang supir bis boleh jadi dia memiliki Knowledge (pengetahuan) tentang rambu-rambu lalu lintas, misalnya tentang dilarang atau boleh berhenti, dan atau maksimal kecepatan dan lain sebagainya.
Supir Bis pun memiliki skill (keterampilan) yang mumpuni dalam berkemudi, namun itu tidak menjamin keselamatan dirinya dan para penumpangnya jika dia tidak memiliki attitude yang baik, misalnya senang ugal-ugalan, pemarah dan lain sebagainya. Dengan kata lain, lanjut beliau, attitude jauh lebih penting dari Knowledge dan skill.
Dalam bahasa Agama Attitude disebut Akhlaq. Secara etimologis akhlaq berasal dari kata Al-Huluq, akhlaq yang berarti tabiat, budi pekerti, kebiasaan. Secara istilah akhlaq berarti sesuatu yang melekat pada jiwa manusia yang daripadanyalah lahir perbuatan-perbuatan yang mudah tanpa melalui proses pemikiran pertimbangan atau penelitian.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Jadi orang yang memiliki attitude yang baik dalam bahasa lain disebut Akhlak mahmudah (akhlak terpuji) atau disebut pula dengan akhlak al karimah (akhlak yang mulia) atau disebut juga manusia berbudi luhur.
Yang dilakukan oleh Mark Rutte PM Belanda itu adalah rendah hati. Rendah hati adalah attitude, bukan knowledge, ataupun skill. Kejujuran adalah attitude, sikap baik ke orang lain adalah attitude, empati adalah attitude. Ternyata kunci kesuksesan dalam dunia kerja, dan atau mungkin dalam dunia lainnya dalam hubungannya dengan interaksi sosial, attitude menjadi kunci utama.
Tentang pentingnya attitude pun ditulis oleh Jeffrey Keller, dengan judul bukunya “Attitude is Everything.” Selamat membaca.***
sumber berita ini dari bandungmu.com
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.