MUHAMMADIYAH.OR.ID, MESIR—Keberadaan Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TSPM) yang berada di beberapa negara selain Indonesia, menurut Atase Pendidikan Kedutaan Besar RI untuk Mesir, Prof. Bambang Suryadi sebagai alat untuk diplomasi budaya Indonesia dengan Mesir.
Tapak Suci di Mesir diikuti bukan hanya warga Negara Indonesia (WNI), melainkan juga diikuti oleh warga lokal Mesir yang diperkirakan kurang lebih 2000 orang. Prof. Bambang menyebut bahwa Tapak Suci merupakan alat efektif diplomasi lunak yang dilakukan oleh Muhammadiyah, dan Indonesia.
“Ternyata ini sangat berdampak juga ketika dikaitkan dengan top diplomasi melalui yaitu Bahasa Indonesia bagi penutur bahasa asing”. Ucapnya pada, Selasa (31/5) di acara Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah – ‘Aisyiyah ke-48 di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Warga Mesir juga memiliki ketertarikan yang besar dengan Bahasa Indonesia, melalui penguasaan Bahasa Indonesia mereka berharap akan bisa melanjutkan belajar ke Indonesia. Dalam catatannya, terdapat tiga Warga Mesir yang menempuh pendidikan di universitas Muhammadiyah di Indonesia.
Prof. Bambang menuturkan bahwa Tapak Suci dan Bahasa Indonesia sebagai alat diplomasi strategis. Dia menyebut, bahwa saat ini sedang berusaha melakukan pembukaan Program Studi Bahasa Indonesia di Universitas Al Azhar, Mesir. Pembukaan Prodi ini sebagai pintu kerjasama dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (PTMA), sekaligus pintu internasionalisasi Muhammadiyah.
Selain itu, peluang beasiswa yang diberikan oleh Universitas Al Azhar kepada warga Indonesia harus dimaksimalkan. Menurutnya, sampai sejauh ini Muhammadiyah masih belum memaksimalkan peluang ini. Sebab Muhammadiyah belum mengajukan diri sebagai pintu masuk beasiswa WNI untuk belajar di Al Azhar.
“Setiap tahunnya Al Azhar itu memberikan beasiswa sebanyak 174 orang ke Indonesia, tapi sayang sekali tidak ada satupun yang melalui pintu Muhammadiyah “. Tuturnya.
Dia sangat menyayangkan hal ini padahal hubungan Muhammadiyah dengan Al Azhar terbilang baik, di mana pada tahun 2018 Grand Syaikh Al Azhar pernah melakukan kunjungan ke Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jejak sejarah dan yang lain-lain ini sebagai bekal jalinan kerjasama antara Muhammadiyah dengan Al Azhar.
No comments yet.