Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Gerhana dan Ketauhidan Ilmu Pengetahuan

    Nov 06 202236 Dilihat

    Oleh: Ace Somantri

    BANDUNGMU.COM — Fenomena alam suatu keniscayaan dalam dinamika kehidupan sunnatullah sejak alam semesta antara langit dan bumi tercipta.

    Seluruh makhluk hidup mengalami dinamika yang alami atau natural, baik benda-benda yang ada di permukaan dan di dalam perut bumi, juga benda-benda yang berada di sekitar langit.

    Dalam khazanah ilmu pengetahun alam, benda langit yang dikenal dengan planet. Ternyata kehidupan di angkasa pun ada dinamika yang tak kalah hebat dan dahsyat.

    Mulai dari gesekan atau benturan antar-planet satu dengan planet lainnya sehingga dampaknya ada peristiwa alam yang mengagetkan penduduk bumi.

    Peristiwa tersebut sering terjadi selama perjalanan dunia alam semesta dicipta oleh Allah Sang Mahakuasa.

    Menurut para ahli, di antara dampak fenomena alam yang mampu membumihanguskan ekosistem di bumi, terjadi ribuan tahun yang lalu, makhluk sejenis Dinosaurus punah akibat benturan planet yang dahsyat mengakibatkan seluruh ekosistem dan habitat makhluk hidup terganggu.

    Kecuali sedikit makhluk melata tetap bertahan hiingga terus turun-temurun dan berkembang biak sesuai dengan kondisi alam yang ada.

    Salah kaprah

    Bisa jadi cerita dan kisah di atas dapat dibenarkan secara saintifik. Namun, dalam kacamata mitos dan klenik, itu bisa lain cerita.

    Kadang-kadang dikaitkan dengan kelahiran dan kematian sesuatu yang menjadi nilai mistik sehingga diterima masyarakat awam langsung diyakini dan dibenarkan.

    Inilah salah kaprah yang menjadi perbuatan yang mengarah kepada syirik. Namun, sudahlah saat ini umat Islam sudah memiliki peradaban 14 abad yang lalu dan fenomena alam pun sering terjadi sehingga pada masa Rasulullah pun mengalami adanya fenomena gerhana matahari maupun gerhana bulan.

    Peradaban Islam yang dibangun Rasulullah menghadapi fenomena alam gerhana baik matahari atau bulan, sebaiknya masyarakat Islam mengikuti As-Sunnah Maqbullah.

    Gerahana bulan diyakini dalam nash salah satu kebesaran dan kekuasaan Allah SWT untuk disikapi dengan sikap akidah dan ketauhidan yang rasional dan cerdik.

    Selain menyambut dengan takbir, melaksanakan shalat gerhana, pun tidak ketinggalan beramal saleh sedekah terhadap sesama.

    Bukan rekayasa

    Fenomena alam gerhana diyakini menjadi tanda dan petunjuk pada manusia untuk diambil hikmahnya guna menguatkan iman yang berbasis keilmuan yang rasional dan nyata.

    Perlu diketahui bahwa gerhana tidak direkayasa manusia, tetapi itu sudah hukum alam yang sudah terencana dengan baik oleh Sang Pencipta sesuai perhitungan tepat dan akurat.

    Manusia diminta mengambil hikmah untuk meningkatkan kualitas keilmuan yang dapat diimplementasikan untuk kepentingan peradaban dunia agar lebih bernilai manfaat dan berkah.

    Tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT dalam fenomena gerhana memberikan peringatan bahwa manusia jangan bertindah angkuh dan sombong.

    Gerhana dalam keteladanan nabiyullah Muhammad SAW memberikan ajaran kepada umat Islam bertakarub melalui bacaan takbir, bersedekah, dan shalat khusuf di antara waktu awal hingga akhir terjadi gerhana.

    Bertakbir tidak berhenti dalam dalam suara verbal, tetapi menanamkan keagungan Sang Pencipta Allah SWT pada jiwa raga sebagai penguat dan pendorong tetap berbuat kebajikan yang benar-benar sesuai syariat agama yang diyakini benar. Tidak bertentangan dengan kaidah Al-Quran dan As-Sunnah.

    Mengagungkan Allah

    Selain bertakbir, selanjutnya bershalatlah untuk mengagungkan, memohon ampunan dari dosa, dan meminta pertolongan dalam mengahadapi tantangan dan hamabatan dalam berjuang di jalan Allah SWT.

    Konsekuensi dari shalat diharapkan membuahkan sikap umat Islam simultan dengan yang dilakukan berikutnya, yakni bersedekah amal saleh kepada sesama tanpa pamrih dan balas jasa.

    Selain simbolis amal saleh, tetap berbuat dan bergerak untuk kebaikan dalam meningkatkan kualitas karya dan cipta apa saja yang di rasa manfaat bagi sesama.

    Pendekatan saintifik terkait fenomena gerhana mengingatkan akan penyimpangan keagamaan sehingga pikiran dan perbuatan tetap sehat lahir dan batin. Wallahu’alam.***



    sumber berita ini dari bandungmu.com

    Author

    Share to

    Related News

    Banjir Lampung

    Banjir Bandang Melanda Lampung Tiga War...

    by Jan 22 2025

    Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...

    Hak Pejalan Kaki – bandungmu.com

    by Nov 23 2024

    Oleh: Sukron Abdilah*  BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...

    Pelajaran dari Kehati-hatian Rasulullah ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...

    Islam Berkemajuan Harus Jadi Arus Utama ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...

    SDIT Muhammadiyah Harjamukti Latih Keman...

    by Nov 23 2024

    CIREBONMU.COM  —  SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...

    UAH Ajak Umat Islam Perkuat Akidah Demi ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top