Tuesday, September 17, 2024
25 C
Gresik

Kebahagiaan Manusia Bisa Menjadi Indeks Keberhasilan Pembangunan, bukan Indikataor Ekonomi Saja

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Cendekiawan muslim, Prof. M. Amin Abdullah menyerukan supaya perhatian dunia atas upaya peningkatan kualitas hidup manusia juga meniscayakan adanya perdamaian dalam makna yang lebih luas, bukan hanya terkait mendialogkan perbedaan dan meminimalisir konflik.

Akan tetapi juga terkait dengan isu keamanan manusia (human security) yang lebih luas, termasuk kajian-kajian terkait indeks kebahagian manusia (human happiness index), yang mengarah pada kebahagiaan nasional bruto.

Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah (1995-2000) ini menambahkan, bahwa perluasan makna tersebut akan mengerucut pada tercapainya gross national happiness sebagai indikator penting dalam menilai keberhasilan pembangunan yang sebelumnya lebih didominasi oleh indikator-indikator ekonomi semata.

 “Sebenarnya, ruang untuk memperdebatkan variabel-variabel yang digunakan untuk menyusun sebuah indeks sangatlah terbuka, terlebih setelah munculnya beragam penelitian yang menyuarakan pentingnya GNH sebagai standar untuk menilai keberhasilan pembangunan, dibandingkan dengan memakai ukuran Gross National Product (GNP) yang hanya melihat faktor ekonomi semata”. Ucapnya, Rabu (21/9).

Di acara Pengukuhan Gelar Doktor Honoris Causa M. Habib Chirzin tersebut, Prof. Amin Abdullah menjelaskan bahwa GNH bertumpu pada empat pilar meliputi tata kelola yang baik (good government), pembangunan sosial-ekonomi berkesinambungan (sustainable social- economic development), ketahanan dan perlindungan budaya (cultural preservation) dan ketahanan dan pemeliharaan lingkungan (environmental conservation).

Menurutnya, keempat pilar ini sebenarnya bukanlah hal yang asing bagi akademisi muslim Indonesia. Namun karena terwadahi dalam bentuk indeks, jadi seakan-akan terasa asing. Padahal melalui keempat pilar ini terbuka ruang dialog sekaligus menginterpretasikan kembali konsep-konsep dalam ajaran Islam.

“Termasuk merumuskan maqashid al syari’ah sesuai dengan perkembangan dan tuntutan kebutuhan masyarakat”. Imbuhnya.

Dalam dunia global, kajian tentang human security sebenarnya telah menjadi bagian penting dalam upaya untuk mewujudkan perdamaian dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Bahkan, tema human security ini telah menjadi perhatian serius Perserikatan Bangsa-bangsa. Fokus utama pendekatan human security ini didasarkan pada pandangan bahwa dunia saat ini adalah tempat yang tidak aman (insecure), penuh dengan ancaman di berbagai bidang.

Bencana alam, konflik kekerasan, kemiskinan kronis dan terus menerus, pandemi, terorisme internasional, dan kemerosotan ekonomi dan keuangan, telah menimbulkan berbagai kesulitan dan melemahkan prospek untuk pembangunan berkelanjutan, perdamaian dan stabilitas. Krisis terkait human security ini bersifat kompleks, melibatkan berbagai bentuk ketidakamanan manusia.



sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

Author

Hot this week

Topics

spot_img

Related Articles