BANDUNGMU.COM, Bandung — Di tahun 2023 ini, mahasiswa Sastra Inggris UIN Sunan Gunung Djati Bandung berhasil mempublikasikan 254 karya tulis berbahasa Inggris.
Ada peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2022) dengan publikasi sebanyak 131 karya tulis.
Karya mahasiswa ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi sivitas akademika Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora, serta UIN SGD Bandung.
Awalnya, banyak mahasiswa yang beranggapan bahwa menulis itu suatu hal yang sulit, bahkan menyeramkan, terlebih jika harus dipublikasikan ke media-media massa.
Namun, berkat kegigihan dosen pengampu mata kuliah Academic Writing Otong Setiawan Djauharie MPd, para mahasiswa bisa memahami peran penting karya tulis ilmiah di bidang akademik.
Karya tulis yang mereka buat tidak sekadar memenuhi tugas mata kuliah, tetapi menjadi kebutuhan mereka dalam menuangkan ide-idenya ke dalam bentuk tulisan ilmiah.
Dosen pengampu terus memberikan arahan, pelatihan secara berkala, bahkan memfasilitasi mahasiswanya dengan beberapa teori dan teknik penulisan, selama tujuh pertemuan.
Pada pertemuan berikutnya mahasiswa difokuskan dalam praktik menulis dan penerbitan karya tulisnya di berbagai media resmi.
Hasilnya, dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini, sebanyak 385 karya tulis berhasil terpublikasi di beberapa media publikasi resmi, seperti di Jurnal Academia, Medium, portal beritadisdik.com, radarkaur.id, bahkan media mainstream seperti kumparan.com dan kompasiana.com, dan lain-lain.
Ketua Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora, Dr Andang Saehu MPd, merasa bangga atas prestasi yang ditorehkan para mahasiswa semester IV ini.
“Alhamdulillah, saya sangat senang atas keberhasilan para dosen pengampu dalam mengarahkan mahasiswanya hingga menghasilkan karya atau produk yang sesuai dengan karakteristik mata kuliahnya, yaitu writing,” ucap Dr Andang pada Minggu (30/07/2023).
Ia meyakini keberhasilan ini sebagai implementasi kurikulum Outcome-Based Education(OBE). Sebuah prestasi yang sangat membanggakan karena jumlah mahasiswa yang berhasil mempublikasikan karya tulisnya terus bertambah setiap tahunnya. “Semoga pencapaian ini menjadi pemantik semangat para dosen pengampu lainnya,” katanya.
Ia juga berharap, selain banyak dosen yang mulai termotivasi, juga bisa beregenerasi hingga jumlahnya terus bertambah seiring berjalannya waktu, sehingga prestasi-prestasi yang sudah diraih sebelumnya dapat dilampaui lebih jauh lagi oleh generasi berikutnya.
Secara akademis, lanjut Dr Andang, aktivitas menulis diharapkan bisa mencapai target, yaitu meningkatnya kemampuan dan keterampilan menulis (writing skill).
Secara non-akademik, mampu mengembangkan branding image melalui tulisan karya ilmiah karena kualitas diri seseorang bisa dinilai oleh para pembaca.***