Medan, InfoMu.co – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara Dr. Maratua Simanjuntak membuka secara resmi Rapat Koordinasi Bidang Informatika & Komunikasi guna memperkuat peran Bidang Infokom dalam memerankan komunikasi dakwah kepada ummat. Rakor Infokom MUI berlangsung di Hotel Madani, Senin (25/4). Selain Ketua MUI Dr. Maratua Simanjuntak juga hadir Wakil Ketua Umum yang menjadi koordinator Bidang Infokom Dr. Ardiyansah Lc MA, Ketua Bidang Infokom Dr. Akmaluddin Syahputra MHum.
Ketua Panitia Rakor Dr. Wirman L. Tobing pada laporannya menyebutkan bahwa Bidang Infokom memiliki peran yang sangat strategis. Perkembangan teknologi informasi yang demikian cepat harus disikapi para insan Infokom MUI untuk dapat diadaptasi guna meningkatkan peran dakwah dimasa yang akan datang. Wirman juga mengingatkan perlunya dilakukan tabayun agar infokom MUI tidak memroduksi berita hoax.
Ketua MUI Sumut Dr. Maratua Simanjuntak menjelaskan bahwa Majelis Ulama Indonesia adalah tempat berkumpulnya para ulama, cendekia dan tokoh masyarakat dalam satu majelis. Majelis Ulama Indonesia dibentuk pada Juni tahun 1975. Cikal balak MUI sesungguhnya berawal dari Sumatera Utara baru kemudian konsep MUI diadopsi menjadi perkumpulan secara nasional.
Dalam memerankan tugasnya, Majelis Ulama Indonesia memiliki 12 komisi. Seluruh komisi memiliki tugas dan peran masing-masing. Salah satu komisi itu adalah Komisi Informatika dan Komunikasi (Infokom). Kata Maratua, Infokom adalah ‘corong’ dari MUI. Karena Infokom itu memiliki peran Tabligh, baik untuk lisan, tulis maupun bilhal.
Terkait ceh-rechek, Ketua Umum MUI Sumatera Utara kembali mengingatkan agar tradisi tabayun dilakukan insan Infokom agar tidak mencelakan orang lain. ” Banyak kasus yang menyesatkan dan merugikan orang lain akibat berita yang tidak benar,” kata Maratua.
Medsos Harus Beretika
Ephoria bermedia-sosial harus menjadi perhatian Infokom. Bagaimana caranya agar orang memahami cara bermediasosial yang beretika. Teknologi Informasi saat ini demikian canggih. Banyak yang dapat dilakukan dengan teknologi itu, mulai melakukan editing, pembuatan gambar dan narasi. Kalau penggunaan teknologi itu tidak dilandasi agama dan etika maka akan menimbulkan masalah.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum MUI, Dr. Ardiyansah Lc MA juga memesankan beberapa hal penting terkait peran Komisi Infokom. Bidang ini harus super aktif untuk menjadi jembatan komuniasi dari MUI melalui tokoh, ulama dan aktifitasnya kepada masyarakat secara luas. ” Infokom juga harus mampu menjawab berbagai persoalan yang berkembang di tengah masyarakat,” kata Ardiyansah.
Bahan Detail Program
Rakor Infokom yang berlangsung satu hari itu., membahas secara detail proposal yang disiapkan untuk program kerja hingga akhir 2022. Beberapa proposal yang dibahas menyangkut dengan kontinyuitas penerbitan majalan “Media Ulama’, Proposal Video Dokumentasi Biografi Ulama Sumatera Utara, Proposal Bedah Buku “Membekali Ulama di Era Digital”, Proposal ” Pengelolaan Website MUI Sumut”, Proposal Buku Wajah Pesantren di Sumatera Utara, Proposal FGD Pesantren Menghadapi Radikalisme dan Proposal Radio Penyiaran MUI.
Sidang Rakor Infokom MUI dipimpin langsung Ketua Komisi Infokom Dr. Syahrul Nasution MA. Usai rakor dilanjutkan dengan berbuka puasa bersama. (Syaifulh)