Muhammadiyah • Aug 06 2022 • 38 Dilihat
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SUKOHARJO – Mengukuhkan diri sebagai kampus unggulan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menambah lagi dua orang Guru Besar pada acara pengukuhan yang digelar di Gedung Muhammad Jasman UMS, Kampus Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Sabtu (6/8).
Dua orang guru besar itu adalah Prof. Dr. M. Abdul Fattah Santoso, M.Ag. sebagai Guru Besar Bidang Sosiologi Islam dan Prof. Dr. Kelik Wardiono, S.H., M.H sebagai guru besar Bidang Ilmu Hukum. Total, kini UMS memiliki 42 orang Guru Besar.
“Prof. Fattah sebagai tokoh luar biasa yang dulu pernah menjabat Wakil Rektor IV dan menjadi Guru Besar Emiritus pertama UMS yang memiliki banyak murid yang sukses baik sebagai Guru Besar atau sebagai rektor di universitas lain. Prof. Kelik mempunyai predikat sebagai Guru Besar dan dosen dengan tulisan paling banyak nomor 1 di UMS dengan lebih dari 1.000 tulisan,” puji Rektor UMS, Dr. Sofyan Anif Msi dalam pengukuhan tersebut.
Menanggapi prestasi besar ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan tahniah. Dia juga berharap adanya peningkatan kualitas akademik yang semakin dirasakan di lingkungan pendidikan.
Sementara itu, Ketua LLDikti VI Bhimo Widyo Andoko, SH,MH juga memuji prestasi UMS. Bertambahnya Guru Besar ini kata dia dapat meningkatkan fungsi dan tujuan perguruan tinggi di Jawa Tengah.
“Perguruan Tinggi tidak hanya mencetak para sarjana namun juga harus dapat melahirkan inisiator dan motivator yang berperan untuk menjadi instruktur di dunia pendidikan,” tandasnya.
Perjuangan dua orang guru besar ini meraih gelar Profesor tidaklah mudah. Prof. Dr. Kelik Wardiono, S.H., M.H mengatakan perlu perjuangan khusus selama dua tahun.
Sedangkan Prof. Dr. M. Abdul Fattah Santoso, M.Ag lebih rumit lagi karena setelah pensiun pada 1 September 2019, otomatis proses Guru Besar yang dilakukannya sejak 2018, terhenti dan dia harus melakukan migrasi Nomer Induk Dosen (NIDN) ke Nomer Induk Dosen Khusus (NIDK).
Setelah NIDK keluar pada 2020, dan 3 tahun menanti, Guru Besarnya resmi keluar, pada 1 April 2022, di saat usianya telah mencapai 67 tahun.
“Maka dosen muda harus terus berkarya, ketika ada peluang teruslah coba untuk mencapai, jangan putus asa, tekuni, jangan lupakan hubungan dgn Allah SWT,” pesan Prof. Abdul Fattah.
Pada pidato pengukuhan, Prof. Abdul Fattah menerangkan bahwa Sosiologi Islam merupakan disiplin ilmu yang utuh, mengkaji dimensi fisik-material dan nonfisik-spiritual manusia atau masyarakat dalam kesatuan terpadu dan menggunakan wahyu, akal dan empirisisme sebagai sumber pengetahuan.
Karena itu, Sosiologi Islam bersifat holistik (menyeluruh), di samping transformatif dan menjadi alternatif sekaligus kritik bagi Sosiologi arus utama.
Sedangkan Prof. Kelik pada pidato pengukuhannya menyampaikan tentang nilai-nilai transendental, liberasi dan humanisme sebagai sumber ilmu hukum yang menjadikan manusia bisa mewujudkan kebaikan untuk dirinya sendiri sebagai manusia adil dalam tataran realitas lingkungan dan alam semesta. (afn)
sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id
muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
View all postsmuhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.