Yogyakarta, InfoMu.co – Didirikan tahun 2002, Lazismu berperan besar pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya.
Pengurus Lazismu Pusat Andar Nubowo mengatakan kehadiran Lazismu sebagai institusi pengelola zakat dengan manajemen modern merupakan cara Muhammadiyah agar dapat menghantarkan zakat menjadi bagian dari penyelesai masalah sosial masyarakat yang terus berkembang. Dengan budaya kerja amanah, profesional dan transparan, Lazismu berusaha mengembangkan diri menjadi Lembaga Zakat terpercaya.
“Lazismu ingin serius melakukan pendekatan-pendekatan modern di dalam pengelolaan zakat demi memberi untuk negeri. Cita-cita membangun negeri yang adil dan makmur mensyaratkan keharusan adanya tindakan demi terwujudnya cita-cita tersebut,” tutur Andar dalam diskusi bertajuk Peran Filantropi Islam Dalam Membangun Perekonomian Bangsa yang diselenggarakan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada pada Rabu (13/04).
Dalam operasional programnya, Lazismu didukung oleh berbagai jaringan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Hal inilah yang menjadikan program-program pendayagunaan Lazismu mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia secara cepat, terfokus dan tepat sasaran. Upaya ini tidak lain sebagai bentuk untuk mendorong keadilan sosial, pembangunan manusia, dan mengentaskan kemiskinan.
Sebagai pengelola zakat yang profesional, Lazismu telah membuat program yang terperinci dalam meningkatkan ekonomi masyarakat agar terangkat dari garis kemiskinan. Pada tahun 2021, aksi layanan Lazismu Nasional dialokasikan untuk sosial-dakwah 34%, pendidikan 23%, kemanusiaan 19 %, kesehatan 13%, ekonomi 10%, dan lingkungan 1%.
“Dana kemanusiaan itu untuk korban bencana, pendidikan itu meliputi beasiswa untuk anak bangsa, kesehatan juga apalagi di masa Covid-19. Saya kira pemerintah sangat terbantu dengan adanya ragam program dari Lazismu ini dan juga ormas-ormas Islam lainnya,” ujar pria yang saat ini sedang menempuh studi doktor di Ecole Normale Supérieure (ENS), Lyon, Perancis ini. (muhammadiyah.or.id)