MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Rasulullah Saw pernah bersabda: Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat (Hadis hasan, Al-Albani mengatakan hadis ini sahih. HR. Tirmidzi). Menurut Budi Jaya Putra, memaksimalkan waktu luang untuk hal-hal yang bermanfaat merupakan ciri seorang hamba yang produktif.
“Hadis ini memberikan motivasi kepada kita bahwa menjadi seorang muslim yang mencintai Al Quran dan Hadis, tentu memiliki produktivitas yang tinggi sekali,” tutur Kepala Pusat Tarjih Muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan ini dalam kajian yang diselenggarakan Masjid Islamic Center pada Senin (25/07).
Budi kemudian mengutip pandangan Ibnu Rajab yang mengatakan bahwa jika seseorang meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat, kemudian menyibukkan diri dengan hal yang bermanfaat, maka tanda baik islamnya telah sempurna. Melakukan hal yang bermanfaat akan membawa kemaslahatan bagi dirinya sendiri dan lingkungan sekitar.
Dalam QS. Al Ashr ayat 1-3 Allah berfirman: “Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”
“Aktivitas orang beriman itu ada ibadahnya, ada mengerjakan amal saleh, ada nasehat bijak. Sudahkah kita mengerjakan ketiga hal ini? Kalau kita ambil dari sini saja, yaitu mengerjakan tiga jal ini, wah itu sudah produktif sekali,” tegas Budi.
Budi menegaskan bahwa Islam mengajarkan agar seorang muslim menjaga diri agar tidak melakukan hal yang sia-sia. Apalagi kalau itu sampai merugikan orang lain. Hal ini sejalan dengan Sabda Rasulullah Saw: Seorang muslim adalah orang yang muslim lainnya selamat dari lisan dan tangannya. Dan seorang muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang Allah larang baginya.
“Sesungguhnya Allah mencintai tiga hal dan membenci tiga hal. Perkara yang dicintai adalah sedikit makan, sedikit tidur, dan sedikit bicara. Sedangkan perkara yang dibenci adalah banyak bicara, banyak makan, dan banyak tidur,” tutur Budi sambil mengutip perkataan Abu Ishaq Al-Khowwasih dalam kitab Syuab Al-Iman.
No comments yet.