BANDUNGMU.COM, Yogyakarta — Ancaman gempa besar atau megathrust yang bisa melanda Indonesia tentu menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat. Namun, rasa khawatir saja tidak cukup. Diperlukan sosialisasi dan edukasi tentang gempa megathrust serta langkah-langkah mitigasi untuk meminimalkan dampaknya.
Inilah yang dilakukan oleh Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) PP Muhammadiyah atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bekerja sama dengan TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) Kauman, Kota Yogyakarta, dengan mengadakan Simulasi Penanganan Bencana pada Jumat pagi (30/08/2024).
Simulasi ini melibatkan para guru, tenaga kependidikan, murid, dan orang tua/wali murid. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi mengenai potensi gempa megathrust yang mungkin melanda Indonesia, khususnya di DI Yogyakarta.
Selanjutnya, para peserta mempraktikkan evakuasi yang dipandu oleh guru dan fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) MDMC PP Muhammadiyah. Sambil bernyanyi, para guru mengarahkan murid TK ABA Kauman untuk tetap tenang dan berlindung di bawah meja ketika terjadi gempa.
Setelah situasi dinyatakan aman dengan tanda kentongan peringatan darurat, para murid diarahkan untuk berbaris dengan rapi dan dievakuasi ke luar gedung menuju titik kumpul yang telah ditentukan, yaitu di area Masjid Gedhe Kauman.
Setelah mencapai titik kumpul, murid-murid mendengarkan arahan lebih lanjut tentang evakuasi dan mitigasi dari Kepala TK dan para guru. Kegiatan simulasi diakhiri dengan kembalinya seluruh murid dan guru ke gedung TK ABA Kauman.
Kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran tentang kebencanaan di kalangan masyarakat. “Kesadaran dimulai dari anak-anak, tetapi perlu didampingi oleh orang tua agar mereka memiliki pemahaman tentang kebencanaan,” ujar Ketua LRB PP Muhammadiyah Budi Setiawan.
Simulasi ini menarik karena komunikasi yang dilakukan di TK berbeda dengan komunikasi kepada orang dewasa. “Peran guru sangat krusial, selain juga penting untuk melihat kondisi gedung dan lingkungan sekitar saat evakuasi,” tambah Budi.
Ketua Majelis Dikdasmen PW Aisyiyah DIY Yuni Purwati menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Menurutnya, penting untuk menanamkan pengetahuan dan keterampilan demi keselamatan masyarakat.
“Jika terjadi bencana, kita bisa meminimalkan korban dengan pengetahuan dan keterampilan yang kita miliki,” ujarnya. Yuni juga berharap kegiatan ini dapat menjadi program tahunan agar anak-anak memiliki bekal dalam menghadapi bencana.
Pihak Kemantren Gondomanan juga turut hadir dalam simulasi ini. Erni, Pengawas TK di Kemantren Gondomanan, mengaku terkesan dengan kemampuan anak-anak TK ABA Kauman dalam mengikuti simulasi ini. “Simulasi ini sungguh luar biasa. Meskipun kita tidak mengharapkan gempa terjadi, anak-anak sudah siap untuk mitigasi,” kata Erni.
Kepala TK ABA Kauman Emi Widayati menyampaikan rasa syukur atas pelaksanaan simulasi aman bencana ini. “Kami sangat senang dan berharap program ini dapat diikuti oleh lembaga lain, termasuk TK Aisyiyah se-Kota Yogyakarta,” harap Emi.
TK ABA Kauman, didirikan oleh ‘Aisyiyah pada 21 Agustus 1919, merupakan TK pertama di Indonesia dan perintis Pendidikan Anak Usia Dini di Tanah Air. Awalnya dikenal dengan nama Froebel Kindergarten Aisyiyah, kemudian berubah menjadi Aisyiyah Bustanul Athfal, yang berarti taman bermain anak Aisyiyah.***