Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Pandangan Ulama Muhammadiyah Soal Panggilan dan Gelar Haji

    Jun 28 202443 Dilihat

    BANDUNGMU.COM — Setelah pulang dari tanah suci, jamaah haji di Indonesia kerap mendapat gelar “haji” di depan nama mereka. Bagaimana hukum dan sikap kita terhadap fenomena seperti itu?

    “Penyematan gelar ini sebenarnya merupakan tradisi yang tidak ada pada zaman Rasulullah SAW. Beliau sekalipun tidak dipanggil haji. Begitu pula dengan Siti Aisyah tidak dipanggil hajah. Setahu saya, tradisi ini hanya terjadi di Asia Tenggara dan beberapa tempat di Afrika,” ujar Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Wawan Gunawan Abdul Wahid, dalam Pengajian Tarjih seperti dikutip dari laman resmi Muhammadiyah pada Jumat (28/06/2024).

    Ajengan Wawan menyoroti bahwa penggunaan gelar “haji” sebenarnya hanyalah tradisi yang berkembang di masyarakat, bukan kewajiban dalam syariat Islam. Meskipun tidak melanggar aturan agama, beliau mengingatkan pentingnya menjaga etika Islam dalam menjalankan tradisi ini.

    Lebih lanjut, Ajengan Wawan menekankan bahwa keberhasilan ibadah haji tidak diukur dari gelar, tetapi dari kemabrurannya. Kemabruran, yang menandakan kesempurnaan ibadah haji dan perolehan rida Allah, seharusnya menjadi fokus utama para jamaah.

    Berdasarkan sabda Rasulullah SAW, Ajengan Wawan menjelaskan bahwa ganjaran haji mabrur adalah surga. Ia juga memaparkan ciri-ciri lahiriah haji mabrur menurut hadis, yaitu memberi makan dan menyebarkan salam. Kedua hal ini melambangkan kepedulian, kedermawanan, serta upaya menciptakan perdamaian dan keharmonisan dalam masyarakat.

    Ajengan Wawan berharap para jamaah haji tidak hanya terfokus pada gelar, tetapi mengamalkan nilai-nilai haji mabrur dalam keseharian mereka. Ia menekankan bahwa haji bukan sekadar gelar, melainkan perjalanan spiritual yang harus tercermin dalam sikap dan perilaku sehari-hari.***



    sumber berita ini dari bandungmu.com

    Author

    Share to

    Related News

    Banjir Lampung

    Banjir Bandang Melanda Lampung Tiga War...

    by Jan 22 2025

    Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...

    Hak Pejalan Kaki – bandungmu.com

    by Nov 23 2024

    Oleh: Sukron Abdilah*  BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...

    Pelajaran dari Kehati-hatian Rasulullah ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...

    Islam Berkemajuan Harus Jadi Arus Utama ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...

    SDIT Muhammadiyah Harjamukti Latih Keman...

    by Nov 23 2024

    CIREBONMU.COM  —  SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...

    UAH Ajak Umat Islam Perkuat Akidah Demi ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top