MUHAMMADIYAH.OR.ID, PALEMBANG — Pembangunan yang dilakukan oleh Muhammadiyah yang diwujudkan dalam bentuk Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bukan semata urusan fisik, melainkan lebih dari itu. Demikian disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, Senin (15/8) di Palembang.
Guru Sosiologi ini menuturkan bahwa, pembangunan yang dilakukan oleh Muhammadiyah tidak hanya fisik, tetapi juga ilmu, komunitas dan seterusnya untuk menciptakan peradaban utama.Hemat Haedar, umat Islam terlebih Warga Muhammadiyah tidak boleh terlalu menguntungkan diri kepada pihak eksternal dalam pembangunan.
Dia mengingatkan kepada umat Islam dan khususnya warga Muhammadiyah, bahwa perubahan suatu kaum itu dilakukan dengan kesadaran dari dalam, atau suatu kaum akan berubah bersebab tangannya sendiri.
“Memperbaharui dan membangun itulah jiwa islam innallaha la yughoyiru ma bi koumin hatta, dan seterusnya jadi spirit membangun yang lahir sekaligus sudah menjadi bagian dari DNA kita kalo sudah melekat, menginternalisasi dalam diri kita”. Ucap Haedar.
Termasuk dalam membangun universitas, imbuhnya, merupakan tradisi yang dimiliki oleh umat Islam jauh sebelum Barat mendirikan Oxford University. Oleh karena itu dirinya mengapresiasi Warga Muhammadiyah yang senantiasa merawat tradisi Islam ini. Namun demikian, dengan ratusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (PTMA) yang saat ini sudah ada, Warga Muhammadiyah diminta agar tidak puas diri, sebab pekerjaan-pekerjaan membangun peradaban masih panjang dan penuh tantangan.
Warga Muhammadiyah harus senantiasa membangun dan mengembangkan persyarikatannya. Haedar berseloroh, bahwa dengan jumlah yang sedikit Muhammadiyah tetap mampu bergerak dan membangun. Iya menambahkan, bahwa hanya dengan 5 sampai 10 orang, Muhammadiyah bisa mendirikan kampus. Dari semua yang dibangun tersebut tujuannya untuk mengembirakan pengajaran Agama Islam, dan memajukan peradaban.
Terkait itu dirinya berpesan kepada seluruh Warga Muhammadiyah tanpa terkecuali untuk senantiasa mengenal lebih dalam tentang Muhammadiyah. Agar Warga Muhammadiyah semakin yakin dengan apa yang dimilikinya dan tidak goyah atau terpengaruh dari budaya luar. Menurutnya, di Muhammadiyah sudah lengkap, tingal warganya saja mau menggali jati diri Muhammadiyah atau tidak.
No comments yet.