Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • 1win India
  • 1WIN Official In Russia
  • 1win Turkiye
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • casino
  • casino en ligne fr
  • casino onlina ca
  • casino online ar
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kasyno Online PL
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • online casino au
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • pinco
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • sweet bonanza TR
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Rambu-rambu Islam Terhadap Karya Seni Menurut Ustadz Adi Hidayat

    Mar 21 202445 Dilihat

    BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tablig PP Muhammadiyah Ustaz Adi Hidayat dengan tegas mengatakan bahwa Islam tidak menolak karya seni, tetapi mengklasifikasikan produk seninya.

    Hal itu disampaikan oleh mubalig Muhammadiyah yang akrab disapa dengan UAH ini dalam Pengajian Ramadan 1445 H di Auditorium KH Azhar Basyir Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada Selasa (19/03/2024).

    Meski tidak anti seni, Islam memiliki rambu-rambu yang diperbolehkan meliputi pengkarya memiliki keimanan, pembuktian iman itu dengan karya seni yang mengandung amal salih.

    Rambu selanjutnya adalah sebuah karya seni yang membawa penikmatnya selalu ingat dengan Allah SWT. Produk seni digunakan sebagai wasilah untuk menyampaikan risalah Islam dan membela kemuliaan Islam.

    Jika semua rambu tersebut diterapkan, dapat dijadikan pemberat timbangan amal saleh bagi penciptanya. Rambu-rambu tersebut merujuk pada Al-Quran surah Asy-Syu’ara ayat 227.

    “Ayat ini sekaligus mengonfirmasi bahwa Islam itu tidak anti dengan seni. Islam tidak anti dengan seni karena seni itu produk budaya dan budaya itu sesuatu yang melekat pada karakter manusia,” kata UAH seperti dikutip dari muhammadiyah.or.id.

    Terkait dengan budaya, tugas Islam adalah merespons ketika sebuah karakter membentuk budaya dan marak terjadi di lingkungan masyarakat. Sesuai dengan Asy-Syu’ara ayat 227 bahwa seni tidak dilarang, tetapi produknya yang diklasifikasikan.

    “Musik (di setiap) zaman itu ada, notasinya tidak ditolak, tetapi yang ditolak adalah produk apa yang hasilkan dari notasi ini, apakah positif atau negatif,” katanya.

    Karya seni musik yang negatif tidak kemudian ditolak sepenuhnya. Namun, diperbaiki dan di arahkan ke arah yang lebih positif.

    “Oleh karena itu, hal yang menjadi tantangan Muhammadiyah adalah bagaimana meletakkan dakwah kultural dalam konteks ini,” tandas UAH.***

    ___

    Sumber: muhammadiyah.or.id

    Editor: FA



    sumber berita ini dari bandungmu.com

    Author

    Share to

    Related News

    Banjir Lampung

    Banjir Bandang Melanda Lampung Tiga War...

    by Jan 22 2025

    Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...

    Hak Pejalan Kaki – bandungmu.com

    by Nov 23 2024

    Oleh: Sukron Abdilah*  BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...

    Pelajaran dari Kehati-hatian Rasulullah ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...

    Islam Berkemajuan Harus Jadi Arus Utama ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...

    SDIT Muhammadiyah Harjamukti Latih Keman...

    by Nov 23 2024

    CIREBONMU.COM  —  SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...

    UAH Ajak Umat Islam Perkuat Akidah Demi ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top