Silaturahmi dan Kolaborasi Untuk Kemajuan Muhammadiyah

banner 468x60

Oleh: Ace Somantri

BANDUNGMU.COM — Manusia di mana pun hidup, bergerak ke mana pun perginya, tetap memiliki tujuan hidup untuk memajukan diri dan lingkungannya.

Di mana pun kita hidup, di sana ada kesadaran dan tanggung jawab menjelmakan amanah sebagai khalifah fil ardl (pemimpin di bumi) dengan sungguh-sungguh.

Sejak lahir hingga tumbuh dewasa, manusia dalam menjalani kehidupannya akan bermetamorfosis sesuai dengan ekosistem lingkungannya.

Berbeda harapan dan keinginan setiap individu hal wajar dan lumrah karena disebabkan berbeda lingkungan yang menumbuhkembangkan dirinya.

Sekalipun dasar makanan dan minuman sama, tetapi hasrat dan hawa nafsunya dipengaruhi oleh pandangan dan akal pikiran yang mengendalikannya.

Itu semua bergantung pada setiap individu melihat secara terus-menerus dinamika proses dari mana dan bagaimana cara mendapatkan setiap kebutuhan pokok didapatkan untuk memenuhinya.

Selebihnya, dikembalikan sesuai dengan kemampuan akal pikirnya mengelola menjadi sebuah asa dan harapan.

Karakater individu orang pada umumnya akan menyatu untuk bersenyawa dengan individu lainnya berdasarkan sikap dalam satu frekuensi yang sama.

Untuk mencapai satu tujuan, satu harapan dan cita-cita bagi setiap individu manusia akan saling kebergantungan satu dengan yang lainnya.

Sehingga ada proses saling tarik dalam satu waktu bersamaan, saling menjaga dan memelihara dalam prosesnya saat menuju kebaikan yang diridai oleh Sang Maha Kuasa.

Halang rintang bagian dari titik kritik untuk menambah nutrisi pengetahuan, beban berat meningkatkan imun semangat juang fiisabilillah.

Sehingga keluasan dan keluwesan wawasan dan pengetahuan akan memberi makna tersendiri dalam merekayasa hidupnya.

Ada beberapa hal baik untuk menambah dan meningkatkan mutu kualitas hidup agar lebih baik dan lebih baik lagi.

Pertama, memperbanyak silaturahmi, bertemu, dan bertatap muka, baik langsung ataupun virtual dalam dunia maya.

Kedua, melanjutkan makna dari siltaturahmi yaitu berkolaborasi sebanyak dan seberapa sering silturahmi jika tidak berwujud kolaborasi hanya meninggalkan jejak yang basi.

Saat diamanahi dan berikrar kata untuk berkhidmat di Muhammadiyah, jiwa dan raga harus menyatu menjadi kekuatan nyata untuk membangun dan memajukan Muhammadiyah.

Tanpa ada kata syarat, alasan, dan juga sebab akibat tertentu sehingga berbuat kebaikan di Muhammadiyah.

Perjalanan panjang sejarah para penggerak Muhammadiyah dari masa ke masa, hampir dipastikan mereka yang didaulat sebagai pimpinan di berbagai level mengabdikan dirinya sepenuh hati.

Memang realitasnya saat fokus menjadi penggerak jamaah di bawah konpensasi materi nyaris tidak akan membuat kaya raya karena bukan tujuan.

Namun, sisi lain masih ada orang  yang berharap menambah materi finansial di sakunya dari “angpau” kunjungan yang tidak seberapa jumlahnya.

Semoga hal tersebut menjadi pemantik persyarikatan agar peka dan peduli kepada para penggerak Muhammadiyah di mana pun berada.

Ide dan gagasan selalu muncul dalam sebuah kegiatan tatap muka, baik sebatas hanya ceremonial semata terlebih dalam ruang dialektika.

Tidak ada batasan ruang dan waktu untuk membuka kunci kebuntuan masalah yang dihadapi selama ada usaha sungguh-sungguh.

Silaturahmi berorientasi pada penguatan sharing ide dan gagasan genuine untuk kebaikan diri dan orang lain.

Berbagai kegiatan dijadikan momentum untuk menarik ibrah yang dimaknai sebagai nilai sehingga dapat dipahami bahwa dalam kenyataannya tidak ada sela-sela ruang dan waktu terbuang begitu saja.

Hakikat waktu dalam silaturahmi memberikan pesan moral akan pentingnya sentuhan dalam rangka saling menghargai ide dan gagasan yang dibicarakan atau dikomunikasikan secara langsung atau melalui pesan isyarat yang diperagakan.

Tidak ada sia-sia manakala panca indera di fungsinya dengan cara lebih bermakna tidak menangkap sebatas inderawi jasadiah.

Namun, menangkap lebih dalam yang dibarengi kecepatan dan ketajaman hati nurani sehingga panca indera senantiasa responsif terhadap berbagai peristiwa yang ditangkapnya.

Kolaborasi satu dengan yang lainnya sebuah keniscayaan sebagai buah dari makna silaturahmi sebenarnya.

Primary goals, patut dimiliki saat kolaborasi dalam rangka meningkatkan mutu setiap langkah nyata mengisi lini masa.

Mengambil ide menjadi sebuah produk berpikir dalam wujud karya nyata, menjadi sumbangan peradaban dunia yang berperan sebagai pelaku sejarah.

Karya-karya dapat dirasa, karsa dapat merespons kehendak jiwa peka dan cipta dapat bernilai guna daya.

Tubuh jasadiah haikatnya hanya susunan tulang belulang yang dibungkus daging yang diperlunak oleh aliran darah dalam bentuk cairan yang berfungsi menggerakan. Andaikan tersumbat aliran darah, rasa sakit pun pada jasad akan tiba.

Begitupun saat lalu lintas berpikir tersumbat, akan mengakibatkan kondisi psikologis terganggu.

Berbahayanya saat tidak sadari bahwa dirinya merasa baik-baik saja.

Padahal, sikap dan tindakannya banyak merugikan orang lain dan dikhawatirkan menumbuhkan benih-benih perselisihan yang saling merugikan semua pihak.

Silaturahmi bermakna kolaborasi bertujuan memajukan.

Pun begitu di lingkungan Muhammadiyah bahwa silaturahmi itu penting demi mewujudkan kolaborasi untuk menginisiasi berbagai cipta, karya, rasa, dan karsa yang berwujud amal usaha Muhammadiyah.

Berharap dari karya tersebut terdapat nilai materi yang dapat diambil manfaat untuk keberlangsungan hidup dan kesejahteraan umat.

Hal itu fakta, makna, dan nyata bahwa silaturahmi dapat mendatangkan materi dan juga sangat jelas hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari:

“Barang siapa ingin lapangkan pintu rezeki untuknya dan panjang jejak sejarah hidupnya hendaknya ia menyambung silaturahmi”.

Teks nash tersebut sering dimaknai panjang usia. Hal itu tidak salah karena saat keberlanjutan hidup terus berjalan dengan baik akan meningkatkan mutu kadaluarsa hidup.

Itulah yang disimpulkan orang tua, guru, ustadz, juga para akademisi pada umumnya bahwa silaturahmi dapat mendekatkan dan mendatangkan rezeki juga memperpanjang usia.

Padahal usia ada ketentuan dan ketetapannya. Yang dimaksud “panjang jejak sejarah hidup” lebih kepada makna nilai-nilai kebaikan dan kebenaran yang bermanafaat dan berguna sehingga tidak lekang oleh masa.

Sebagaimana KH Ahmad Dahlan, beliau usianya tidak lebih 100 tahun. Namun, jejak sejarah hidupnya sangat panjang hingga entah sampai kapan.

Jikalau melihat kokohnya Muhammadiyah dengan amal usaha yang menggurita di seluruh pelosok negeri, usia KH Ahmad Dahlan tetap terus ada selama Muhammadiyah berdiri hingga Allah SWT mengambil semua hingga tidak tersisa.

Jadi, pemaknaan silaturahmi sebagai kolaborasi di lingkungan aktivis Muhammadiyah harus menjadi media untuk melahirkan dan menciptakan jejak sejarah yang dapat memajukan dan mengembangkan Muhammadiyah.

Jangan sebaliknya justru malah merusak nama baik Muhammadiyah karena hasrat nafsu yang berlebihan.

Sekecil biji dzarah pun kebaikan akan mendatangkan kebaikan. Sementara itu, sekecil keburukan yang diperbuat akan mendatangkan kerugian dan keburukan kepada dirinya maupun kepada orang lain.

Silaturahmi ataupun kolaborasi jangan dicederai karena sebuah materi karena akan menjadi malapetaka sehingga harta itu akan habis dengan sendirinya.

Kolaborasi membangun sinergi, meningkatkan kekuatan energi dan memperkuat ikatan tali ukhwah antar generasi.

Muhammadiyah komitmen membangun negeri dari kekuatan silaturahmi atau kolaborasi. Muhammadiyah berdiri kokoh tidak tertandingi karena memiliki kekuatan energi ukhwah Islami.

Muhammadiyah tetap mandiri dan berdikari karena pimpinan, anggota, dan simpatisan tetap konsisten diri meyakini filosofi matahari yang tetap menyinari.

Begitupun Muhammadiyah, selama sinar matahari ada, ia tetap menyinari dan memberi energi pada anak negeri.

Dengan kolaborasi membangun sinergi untuk meningkatkan daya kreasi dan inovasi sehingga menciptakan berbagai karya seni yang membuat hati berseri setiap hari.

Melalui Muhammadiyah, yang hadir di tengah-tengah pongahnya penguasa NKRI, berharap menjadi oase keringnya hasil bumi yang dibawa pergi para oligarki.***



sumber berita ini dari bandungmu.com

Author