Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Syukuri Kembalinya Gelaran Ibadah Haji, Ketua PP Muhammadiyah Sebut Dua Ciri Haji Mabrur

    Jun 21 202239 Dilihat

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Setelah ibadah haji sempat ditunda selama dua tahun akibat pandemi, kini setelah pandemi mereda, pemerintah Arab Saudi mulai membuka kembali ritual tahunan tersebut.

    Jika pada 2018, Indonesia mendapat kuota sebanyak 203.350 jiwa, maka tahun ini Indonesia mendapatkan kuota haji sebesar 100.051 jemaah dari total kuota satu juta jamaah haji asal seluruh dunia.

    “Alhamdulillah tahun ini diperbolehkan walaupun tidak sebanyak kuota biasanya yang 250 ribu itu. Ini sudah hal yang perlu kita syukuri,” ungkap Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad.

    Dalam program Catatan Akhir Pekan Tvmu, Senin (20/6) dirinya menjelaskan bahwa makna dari haji sendiri adalah berziarah ke rumah Allah dengan melakukan serangkaian rukun-rukunnya. Tak lupa, Dadang juga menjelaskan tentang dua ciri jamaah haji yang mabrur.

    Berangkat dari hadis riwayat Bukhari dan Muslim yang artinya, “Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga,” Dadang berharap hal ini menjadi nasihat bagi para jamaah yang sedang melaksanakan ibadah haji.

    “Orang yang mabrur itu adalah orang yang menjaga lisannya dan banyak memberi makan. Jadi kalau ingin mabrur, lalu datang ke kampung halamannya (pulang) bicaranya yang baik dan banyak memberi pada orang lain,” pesannya.

    Sebagai rukun Islam kelima, ibadah haji kata Dadang disarankan bagi yang mampu (manistatha’a). Mampu di sini menurutnya adalah dari segi fisik dan finansial.

    “Jadi haji ini adalah rukun Islam yang berat. Berat dari sisi perjalanannya dan pelaksanaannya di sana. Apalagi sekarang musim panas di mana suhunya bisa 50 derajat ketika wukuf di Arafah. Jadi berat daripada yang lain,” ungkap Dadang.

    “Jadi kalau orang yang sudah terlalu tua atau sakit-sakitan tidak dianjurkan melaksanakan ibadah haji, jadi bisa diganti dengan ibadah yang lain yang (pahalanya) seimbang dengan haji,” pungkasnya. (afn)

    sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

    Author

    Share to

    Written by

    muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah

    Related News

    Banjir Lampung

    Banjir Bandang Melanda Lampung Tiga War...

    by Jan 22 2025

    Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...

    Hak Pejalan Kaki – bandungmu.com

    by Nov 23 2024

    Oleh: Sukron Abdilah*  BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...

    Pelajaran dari Kehati-hatian Rasulullah ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...

    Islam Berkemajuan Harus Jadi Arus Utama ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...

    SDIT Muhammadiyah Harjamukti Latih Keman...

    by Nov 23 2024

    CIREBONMU.COM  —  SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...

    UAH Ajak Umat Islam Perkuat Akidah Demi ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...

    No comments yet.

    Please write your comment.

    Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) must be filled.

    *

    *

    back to top