Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Tak Sekedar Camilan Biasa, Rengginang Punya “Filosofi” Menarik Lho

    Oct 19 202221 Dilihat

    BANDUNGMU.COM, Bandung — Tidak sekedar camilan biasa, ternyata kuliner tradisional rengginang punya filosofi yang cukup menarik lho. Katanya rengginang itu sebagai simbol “persatuan” dan “kemakmuran”.

    Ada yang mengatakan jenis kerupuk atau camilan yang satu ini identik dengan hari raya besar umat Islam yakni Idul Fitri. Ada juga yang bilang tidak seperti itu karena cemilan ini selalu ada setiap saat. Tidak bergantung pada momen.

    Ya, inilah rengginang atau dalam bahasa Sunda disebut ranginang. Rengginang adalah sejenis kerupuk tebal yang terbuat dari beras ketan yang dibentuk bulat dan dikeringkan dengan cara dijemur di bawah panas matahari, lalu digoreng panas dalam minyak goreng.

    Agak berbeda dari jenis kerupuk lain yang umumnya terbuat dari adonan bahan yang dihaluskan seperti tepung tapioka atau tumbukan biji melinjo, rengginang tidak dihancurkan sehingga bentuk butiran ketannya masih tampak.

    Camilan rengginang bukan hanya cemilan biasa yang setiap kali muncul di acara-acara hajatan lho.

    Ragam rengginang

    Dikutip dari laman bebas Wikipedia, di Sumatra Barat penganan serupa rengginang dikenal sebagai batiah. Camilan ini terutama menjadi ciri khas daerah Payakumbuh.

    Rengginang juga ada yang menggunakan beras ketan hitam. Rengginang harus menggunakan beras ketan, bukan beras biasa. Jika menggunakan nasi sisa yang dikeringkan, maka biasa disebut rangining.

    Di Jawa Tengah camilan ini dikenal dengan intip goreng, yakni kerak nasi sisa menanak yang melekat pada dandang lalu dikeringkan dan digoreng.

    Perbedaan antara intip goreng dan rengginang hanyalah pada ukurannya. Intip berukuran lebih besar dibandingkan dengan rengginang karena dicetak dari dasar dandang atau periuk penanak nasi.

    Pada beberapa tempat di Jawa Barat dikenal pula penganan mirip rengginang, tetapi dengan bahan dasar singkong atau gaplek yang disebut renggining.

    Di Jawa Timur, selain rengginang terasi, varian yang cukup dikenal adalah rengginang lorjuk yang posisinya ada di tengah rengginang.

    Lorjuk adalah jenis kerang yang bentuknya memanjang sekitar dua hingga tiga inci dan menyerupai pisau sehingga varian ini di beberapa negara lain disebut dengan “jackknife”.

    Rengginang pada umumnya dibuat dengan ditambahkan bumbu penyedap atau pemanis yang asin. Biasanya diberi bumbu terasi ada juga yang menggunakan kencur, sedangkan yang manis dibumbui dengan gula kawung atau gula merah.

    Rengginang dapat digoreng tanpa diberi bumbu ataupun rasa asin atau manis. Ada jenis rengginang yang diberi rasa dengan udang, terasi, atau kerang lorjuk (kerang bambu).

    “Filosofi” rengginang

    Dikutip dari sonora.id, Rabu 27 Juli 2022, di balik rasanya yang gurih dan renyah, ternyata ada “filosofi” di cemilan yang selalu ada setiap lebaran tiba.

    Rengginang merupakan simbol “persatuan” karena makanan ini tersusun dari butiran beras ketan yang saling berhimpitan. Satu sama lainnya saling bersatu dan tidak mudah dipecah belah.

    Selain itu, rengginang juga simbol “kemakmuran” karena bahan dasarnya terbuat dari nasi atau beras ketan yang menjadi makanan pokok bangsa Indonesia.***

    ____________________________________________

    Sumber: wikipedia.org & sonora.id

    Editor: Feri A



    sumber berita ini dari bandungmu.com

    Author

    Share to

    Related News

    Banjir Lampung

    Banjir Bandang Melanda Lampung Tiga War...

    by Jan 22 2025

    Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...

    Hak Pejalan Kaki – bandungmu.com

    by Nov 23 2024

    Oleh: Sukron Abdilah*  BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...

    Pelajaran dari Kehati-hatian Rasulullah ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...

    Islam Berkemajuan Harus Jadi Arus Utama ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...

    SDIT Muhammadiyah Harjamukti Latih Keman...

    by Nov 23 2024

    CIREBONMU.COM  —  SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...

    UAH Ajak Umat Islam Perkuat Akidah Demi ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top