Ternyata Akal Berbeda dengan Otak; OlehAlvin Qodri Lazuardy SAg; Staf Pengasuh Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan, Founder Majelis Budaya Islam Tegal MABIT.
PWMU.CO – Idul Fitri berasal dari dua kata id bermakna “mengulang”. Fitrah berasal dari aslinya, atau suci, harapan besar seluruh mukminin (al-Baqarah 183) setelah menjalani bulan tarbiah ruhiah wa jismiah, bulan Ramadhan akan kembali seperti aslinya dahulu dilahirkan yaitu “fitrah”. Karena ganjaran bagi orang berpuasa yang menjalankan ibadah dengan totalitas diantaranya adalah diampuni segala dosanya yang telah lampau serta mendapat malam L:ailatul Qadr.
Jika diresapi dengan mendalam, ranah yang disasar dalam bulan mulia ini tidak sebatas dalam amaliah qalbiah dan jawarih, namun ranah aqliah pun termasuk di dalamnya. Selain disebut bulan tazkiyatun-nafs (pembersihan jiwa), Ramadhan dapat juga disebut pembersihan pikiran (fikr) atau tazkiyatu al-fikr (pembersihan dalam proses berpikir) yang nanti produknya adalah aqlu salim (akal yang selamat).
Apabila kita bersedia jujur, diri kita masing-masing pernah mengakui sebuah pengakuan besar (mitsaq) yaitu pengakuan seluruh manusia ata penisbatan Allah sebagai Rabb. Allah berfirman dalam al-A’raf 72: “Alastu bi robbikum? (Apakah Saya, Allah, benar benar Tuhanmu?),seraya kita menjawab: bala syahidna (ya, kami setuju serta bersaksi).
Inilah kejadian sebelum Allah memberikan eksistensi di dunia ini (di dalam alam ruh). Pengakuan ini adalah deklarasi mutlak bahwa fitrah manusia adalah mengakui Allah sebagai Rabb, namun karena kelalaian manusia tersendirilah mereka membelot dari perjanjian ini. Rasulullah bersabda:
“Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah. Kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.”
Manusia diciptakan secara fitrah (suci), namun yang menjadikan Yahudi, Majusi, dan Nasrani adalah faktor orang terdekatnya yaitu orangtua, atau ada potensi manusia yang menjauhkan dari fitrahnya itu. Menelaah kembali hadits ini, kelahiran manusia di bumi ini seperti yang Allah firmankan dalam at-Tin, laqad khalaqnaa al-Insan fi ahsani taqwim (sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia dengan sebaik-baiknya penciptaan) bahwa manusia telah diciptakan Allah dengan komprehensif termasuk di dalamnya aql yang Allah ilhamkan kepada manusia sebagai pembeda dengan mahluk lainnya.
Baca sambungan di halaman 2: Akal Beda dengan Otak
No comments yet.