BANDUNGMU.COM, Purwakarta — Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung adakan pelatihan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK ETAP) dan ISAK 335 pada Rabu (21/10/2024).
Acara yang berlangsung di Pondok Pesantren KH Eep Saepuloh Purwakarta, Jawa Barat, itu bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pengurus pesantren dalam menyusun laporan keuangan.
Adapun kegiatan tersebut menjadi salah program pengabdian kepada masyarakat (PKM) oleh UM Bandung.
Ketua Pelaksana Yuniati mengatakan bahwa kegiatan tersebut menjadi upaya nyata dalam mendukung transparansi dan akuntabilitas keuangan di kalangan pesantren.
”Tidak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi upaya dalam memudahkan akses mereka terhadap bantuan dana dari berbagai lembaga,” ucap Yuniati.
Selain itu, menurutnya, program tersebut dapat meningkatkan pemahaman teknologi dan pengelolaan keuangan pada pesantren agar lebih efektif dan efisien.
“Kegiatan ini menjadi tanggung jawab kita semua dalam pemerataan pemahaman penggunaan teknologi di kalangan pesantren yang ada di Indonesia,” jelasnya.
Dirinya menginginkan agar pelatihan yang diberikan oleh UM Bandung dapat mendukung keberlanjutan program pendidikan dan sosial di lingkungan pesantren.
”Kami berharap program ini tentunya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pesantren khususnya dalam menjalankan pendidikan,” kata Yuniati.
Literasi keuangan
Pelatihan ini juga menurutnya memberikan seputar literasi keuangan bagi para santri.
”Tentunya dengan pelatihan ini juga para santri dapat mengetahui seputar pengelolaan keuangan dasar dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Para peserta pun juga diberikan materi tentang penggunaan aplikasi pencatatan sederhana dalam pengelolaan keuangan.
”Ini bisa membantu para santri untuk mengurangi kesalahan manual dalam pengelolaan keuangan,” terangnya.
Sebagai langkah lanjutan, UM Bandung nantinya akan melakukan pendampingan dan evaluasi berkala terhadap pesantren agar dapat melanjutkan pengelolaan keuangan secara mandiri.
”Semoga kegiatan ini dapat membangun wawasan santri dalam mengelola keuangan dengan baik di masa depan,” tanggapnya.
Lebih jauh Yuniati berharap agar kegiatan ini pula dapat menjadi percontohan bagi para pesantren lainnya di Jawa Barat.
“Kita berharap agar program ini bisa menjadi model bagi pesantren lain dalam menerapkan tata kelola keuangan yang akuntabel dan transparan,” tandasnya.
Yuniati mengatakan bahwa UM Bandung juga menyampaikan terima kasih kepada Kemendikbursitek RI yang telah memberikan pendanaan untuk keberhasilan program pengabdian ini.***(FK)