MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAYAPURA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan komitmen khidmat Persyarikatan untuk membangun sumber daya manusia masyarakat Papua.
Setelah berhasil mendirikan lembaga pendidikan dari usia dini sampai Perguruan Tinggi, kini Muhammadiyah mulai menatap untuk mendirikan rumah sakit yang berkualitas di bumi Papua, tepatnya kota Jayapura.
“Alhamdulillah sekarang (khidmat Muhammadiyah di Papua) sudah kelihatan. Di Jayapura lembaga pendidikannya terus berkembang. InsyaAllah universitasnya juga. Tapi apa yang telah kita lakukan ini akan terus kita lakukan agar bisa melahirkan gerak yang bisa lebih memberi manfaat. Mudah-mudahan ke depan kami bisa mendirikan rumah sakit di Jayapura. Kami PP Muhammadiyah juga akan terus berikhtiar supaya terwujud,” tegasnya.
Dalam pembukaan Musyawarah Wilayah (musywil) ke-8 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Provinsi Papua yang digelar di aula Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP), Kota Jayapura, Sabtu (18/2), Haedar pun berpesan agar Musywil ini dapat mengarahkan langkah-langkah besar bagi Muhammadiyah Papua.
“Maka bikin program-program yang realistits tapi membawa kemajuan. Soal kesulitan di manapun sulit, tidak ada yang mudah, apalagi untuk hajat hidup orang banyak. Dan kita percaya Muhammadiyah-‘Aisyiyah di manapun selalu berhadapan dengan kesulitan, tapi kita yakin inna-ma’al ‘usri yusro, di setiap kesulitan ada kemudahan. Kuncinya kesungguhan dan kesabaran. Walladzina jahadu fina lanahdiyanahum subulana, siapa yang sungguh-sungguh berjuang di jalan Allah akan menemukan jalannya,” pesannya.
Rencana pendirian rumah sakit Muhammadiyah yang berkualitas sendiri juga telah diungkap oleh Haedar Nashir pada acara Peresmian Masjid KH. Sudja RS PKU Muhammadiyah Gamping, Rabu 16 November 2022. Saat itu, Haedar mengungkapkan rencana Muhammadiyah untuk mengupgrade Klinik Islam Muhammadiyah Merauke menjadi Rumah Sakit Muhammadiyah Merauke.
Komitmen peran kemasyarakatan ini kata Haedar merupakan kelanjutan menjaga tradisi perjuangan yang telah digagas Kiai Haji Ahmad Dahlan sejak Indonesia belum merdeka.
“Alhamdulillah berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa, didorong perjuangan luhur seluruh komponen bangsa kita merdeka. Dan Muhammadiyah menyumbang proses kemerdekaan lewat pendidikan, kesehatan, dan perjuangan kemerdekaan,” pungkasnya. (afn)
Hits: 0