Muhammadiyah • Mar 04 2023 • 26 Dilihat
MUHAMMADIYAH.OR.ID, TEGAL – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah berpesan supaya setiap permusyawaratan yang diselenggarakan di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah harus penuh kegembiraan, semangat, tertib dan disiplin.
Demikian disampaikan perempuan yang akrab disapa Bu Bayin ini pada, Sabtu (4/3) di acara Pembukaan Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-8 Muhammadiyah-‘Aisyiyah Jawa Tengah di GOR Wisanggeni, Kota Tegal, Jawa Tengah.
Terkait dengan peran perempuan dalam konteks keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan universal, menurut Bayin telah diletakkan dasar-dasarnya oleh KH. Ahmad Dahlan. Pada awal pendirian ‘Aisyiyah, Kiai Dahlan telah memberikan ruang luas bagi perempuan ‘Aisyiyah untuk berdakwah setara dengan laki-laki.
“Di ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah tidak ada lagi yang namanya ketidakadilan gender, ‘Aisyiyah memberikan seluruh potensi yang ada pada dirinya, memberikan apa yang dipunya, tidak hanya bekerja pada ranah domestik, tetapi ‘Aisyiyah sejak berdirinya sudah mengokohkan diri juga berkiprah di ranah publik.” Ucapnya.
Mengutip beberapa penggal bait lagu ‘Aisyiyah, dia menyebut bahwa perempuan memang tidak memiliki mahkota tetapi di telapak kakinya terbentang surga. Tidak cukup sampai di situ, perempuan juga berperan di ruang publik untuk beramal dan membangun negeri.
Pada kesempatan ini, Bayin kembali menekankan supaya perempuan ‘Aisyiyah mampu mengaktualisasikan nilai-nilai yang dimilikinya. Selain itu, melalui Musywil ke-8 Muhammadiyah-‘Aisyiyah Jateng, dia berharap menjadi musyawarah teladan.
Dia menegaskan, bahwa musyawarah wilayah ‘Aisyiyah yang diselenggarakan bukan hanya sebagai bagian dari rutinitas organisasi dan pergantian pimpinan, namun juga sebagai penyambung keberlanjutan gerakan dakwah perempuan di berbagai bidang kehidupan.
Ketiadaan ketidakadilan gender di Persyarikatan Muhammadiyah terlihat jelas dalam berbagai unit Amal Usaha yang dimiliki oleh ‘Aisyiyah, bahwa ‘Aisyiyah juga bisa dan boleh mendirikan perguruan tinggi, rumah sakit, sekolah, taman kanak-kanak dan seterusnya sebagaimana yang dilakukan oleh Muhammadiyah.
Dosen di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini juga mengapresiasi atas kolaborasi yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Jawa Tengah. Dia melihat, kolaborasi dakwah yang dilakukan bukan hanya di mimbar, tetapi juga masuk dalam pelayanan konkrit berbagai sendi kehidupan.
“Tetapi dakwah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah menyasar pada sasaran yang pasti. Ada gerakan aksi, tidak hanya ceramah di mimbar. Tetapi sudah banyak Muhammadiyah-‘Aisyiyah melakukan gerakan aksi yang langsung kepada sasaran,” ungkapnya.
Hits: 2
sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id
muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
View all postsmuhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...
No comments yet.