Muhammadiyah • Apr 01 2023 • 76 Dilihat
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Sampaikan Kuliah Ramadan 1444 H di Masjid Husnul Khatimah – Muhammadiyah Tamantirto, Kasihan, Kabupaten Bantul, Sabtu (1/4), Wakil Presiden RI 2014-2019, M. Jusuf Kalla puji kemampuan Muhammadiyah dalam mengorganisir dan memanajemen sumber dayanya.
Kemampuan tersebut, imbuh Kalla, dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia di tengah curamnya ketimpangan ekonomi warga bangsa. Menurutnya kemampuan yang dimiliki oleh Muhammadiyah harus ditularkan semakin luas di Indonesia.
Menurutnya kesenjangan yang terjadi di tubuh bangsa ini memiliki efek samping yang luar biasa, salah satunya munculnya kebencian yang didasari perbedaan kelas sosial. Khususnya kepada umat Islam, Kalla menyampaikan bahwa kekayaan dan kemajuan salah satu etnis di Indonesia bukanlah kesalahan mereka.
Dia menyebut, bahwa umat Islam sebagai mayoritas harus pandai-pandai introspeksi diri untuk segera mungkin mengejar capaian-capaian mereka. “Kita tidak boleh salahkan mereka yang maju, itu dapat mereka lakukan di negara yang demokratis ini.” Ungkapnya.
“Siapa berusaha dia mendapat, siapa yang rajin dia yang memperoleh lebih banyak. Siapa yang berinovasi, dia yang memperoleh manfaat lebih besar. Karena itu maka, kita umat selain memenuhi masjid-masjid pada waktunya, sampai kita juga harus keluar mencari kekayaan dan penghasilan dengan cara yang baik.” Imbuhnya.
Dalam hematnya, perjalanan atau rihlah untuk mencari penghasilan dan kekayaan dengan cara yang baik merupakan bagian dari usaha untuk bisa mengamalkan Lima Rukun Iman. Pasalnya, umat Islam di Indonesia rata-rata baru mengamalkan tiga saja, tapi untuk rukun keempat untuk zakat dan kelima haji belum mampu melaksanakan.
Rukun keempat dan kelima ini sarat kaitannya dengan kemampuan finansial seorang muslim agar bisa mengamalkannya.
Dia juga menyampaikan apresiasi kepada Muhammadiyah atas gerakan dakwahnya yang mencakup banyak hal dalam urusan kehidupan. Sebab menurut JK, dakwah bukan hanya berkaitan dengan penyampaian fiqih, sejarah, akidah dan akhlak saja, tetapi juga harus menyentuh muamalah duniawiyah.
“Kita juga harus juga berbicara tentang muamalah, tentang kehidupan, tentang upaya meningkatkan arti kehidupan antar manusia. Perniagaan, pertanian, usaha, perdagangan itulah yang dapat membawa keseimbangan suatu bangsa.” Tuturnya.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini mengungkapkan bahwa, beragam harus seimbang antara urusan dunia dan akhirat. Indonesia dengan kekayaan alam yang melimpah, dan umat Islam sebagai mayoritas harus perhatian terhadap sumber daya alam itu agar menjadi berkah dan tidak menimbulkan perpecahan bangsa.
Hits: 1
sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id
muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
View all postsmuhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...
No comments yet.