BANDUNGMU.COM, Sulteng — Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta beberapa waktu lalu menghasilkan delapan program prioritas.
Untuk mendukung implementasi program-program tersebut diharapkan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) bisa berdiri pada setiap desa.
Delapan program prioritas tersebut antara lain peneguhan paham Islam dan ideologi Muhammadiyah, penguatan dan penyebarluasan paham Islam berkemajuan, memperkuat dan memperluas basis umat, mengembangkan amal usaha unggulan, dan gerakan ekonomi Muhammadiyah.
Kemudian mengintensifkan dan memperluas dakwah di kalangan generasi milenial (Y), Z, dan alpha, lalu reformasi kaderisasi dan diaspora kader, reformasi organisasi dan digitalisasi, memperluas dan melembagakan internasionalisasi Muhammadiyah.
Demikian rangkuman yang disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad dalam Resepsi Milad 111 tahun Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Sabtu (02/12/2023).
Khususnya di Sulteng, Dadang berpesan supaya PWM Sulteng dapat mempercepat pertumbuhan berdirinya ranting di setiap desa tanpa terkecuali.
Hematnya, kata Dadang, ranting merupakan ujung tombak gerakan Muhammadiyah.
“Kita harapkan jumlah Pimpinan Ranting Muhammadiyah di Sulteng dapat diperbanyak dan dipermudah syarat-syarat pendiriannya. Sehingga seluruh desa di Sulteng memiliki Pimpinan Ranting Muhammadiyah,” ungkap Dadang seperti dikutip dari laman muhammadiyah.or.id.
Selain menekankan penambahan PRM, Dadang juga secara khusus meminta kepada PWM supaya memprogramkan penguatan ideologi.
Program tersebut juga harus sampai pada level ranting supaya kader memahami dengan jelas ideologi dan gerakan dakwah Muhammadiyah.
Guru Besar Sosiologi Islam ini juga berpesan supaya setelah pendirian RPM diperkuat dengan pengajian-pengajian materi Islam Berkemajuan.
Sebagaimana disebutkan dalam Risalah Islam Berkemajuan, kata Dadang, Islam berkemajuan memiliki lima karakteristik.
Kelima karakter tersebut meliputi berlandaskan tauhid, berpedoman pada Al-Quran dan Sunnah, melembagakan amal saleh yang fungsional dan solutif, menghidupkan ijtihad dan tajdid, wasatiyah atau moderasi, dan mewujudkan rahmat bagi seluruh alam.
“Delapan program hasil muktamar ini harus jadi prioritas hingga ke daerah-daerah,” tandas Ketua Badan Pembinan Harian UM Bandung ini.***