MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Pushbike saat ini menjadi olahraga yang populer di kalangan anak-anak. Pushbike merupakan sepeda roda dua tanpa pedal (kayuhan), yang tanpa rantai dan sistem penggerak, yang dirancang untuk anak kecil.
Sesuai namanya, sepeda ini tujuannya adalah untuk melatih keseimbangan (balancing), sebelum anak memakai sepeda normal.
Merespon perkembangan ini, Lembaga Pengembangan Olahraga Muhammadiyah (LPO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar workshop pushbike, pada Kamis (4/1) di lantai dasar Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Workshop yang digelar bersama dengan Lembaga Budaya Seni dan Olahraga (LBSO) Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta ini diikuti lebih dari enam puluh peserta, yang berasal dari kepala Taman Kanak-kanak ‘Aisyiyah Bustanul Athfal se-kota Yogyakarta.
Gatot Sugiharto, ketua LPO Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan, bermain adalah cara yang bagus untuk meningkatkan perkembangan motorik anak. Bermain push bike memberi anak energi, yang secara tidak langsung dapat meningkatkan perkembangan seluruh perkembangan mereka, termasuk perkembangan fisik motorik.
“Dengan bermain pushbike, anak-anak dapat melatih otot-otot tubuh mereka, mengeksplorasi dan mengenal lingkungan sekitarnya, dan merangsang indra mereka, sekaligus berprestasi,” kata Gatot, yang juga merupakan wakil rektor UAD.
Bertindak sebagai narasumber dalam workshop pushbike adalah Widiastuti, ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta, dan orang tua dan atlet pushbike Muhammadiyah yaitu Wening Widodo dan Alula Faradiba dari SD Muhammadiyah 3 Wirobrajan, serta Kuning Kinasih dan Alkiddo Richi Furihta dari SD Muhammadiyah Sapen.
Gatot menambahkan bahwa sebagai hasil dari workshop ini, akan terbentuk komunitas pushbike Muhammadiyah.
“Melalui komunitas pushbike ini menjadi media pengembangan olahraga bagi anak-anak, sekaligus dakwah komunitas olahraga Muhammadiyah sebagai implementasi amanat Muktamar Muhammadiyah,” ujarnya.
Visits: 1