Friday, November 22, 2024
31.7 C
Gresik

Pentingnya Kepemimpinan Perempuan Bagi Pembangunan Berkelanjutan, Aisyiyah Serukan Aksi Inklusif

BANDUNGMU.COM, Yogyakarta — Aisyiyah telah membuktikan diri sebagai pelopor perjuangan kesetaraan gender sejak tahun 1928, jauh sebelum konsep GEDSI (Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial) diperkenalkan dalam kebijakan publik.

Pernyataan ini disampaikan Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas RI, Amich Alhumami, dalam Jambore Kader Qaryah Thayyibah Aisyiyah pada Sabtu (09/11/24) di Masjid Walidah Dahlan Unisa Yogyakarta.

“Perjuangan Aisyiyah untuk kesetaraan bukan hal baru, melainkan cerminan visi progresif yang relevan dengan tuntutan masa kini,” ungkap Amich dalam sambutannya.

Amich menyoroti masih rendahnya partisipasi perempuan di sektor formal, khususnya di pasar tenaga kerja yang hanya mencapai 56 persen. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh tantangan sosial budaya yang masih menghambat. “Dalam agenda Indonesia Emas, kita harus memastikan hambatan sosial budaya ini dapat dikurangi, agar potensi perempuan Indonesia dapat lebih optimal terwujud,” jelasnya.

Dalam acara bertema “Kepemimpinan Perempuan Berperspektif GEDSI untuk Perubahan Berkelanjutan di Komunitas” tersebut, Amich mengapresiasi kontribusi Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam membangun kapasitas komunitas melalui dakwah bil hal dan program pemberdayaan masyarakat, termasuk kegiatan ekonomi produktif serta pelayanan pendidikan dan kesehatan yang inklusif.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Salmah Orbayinah menekankan pentingnya kepemimpinan inklusif yang memberikan kesempatan sama bagi semua individu untuk berkembang dan berkontribusi.

“Kepemimpinan yang inklusif berarti menyediakan ruang bagi perempuan dengan disabilitas untuk berbicara, terlibat dan menjadi agen perubahan tanpa rasa takut akan stigma maupun diskriminasi,” tegas Salmah.

Salmah menambahkan, meski menghadapi tantangan besar, potensi perubahan positif melalui kebijakan inklusif dan pemberdayaan perempuan, termasuk perempuan disabilitas, sangatlah besar. Aisyiyah mendorong perempuan untuk mengambil peran kepemimpinan yang lebih luas di sektor publik maupun swasta sebagai kunci menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara.

Acara yang berlangsung dua hari hingga Ahad (10/11/2024) ini dilanjutkan dengan Deklarasi Pilkada Inklusif, sesi Talkshow GEDSI dalam Perspektif Islam, dan berbagi praktik baik dari kader-kader Aisyiyah.***



sumber berita ini dari bandungmu.com

Author

Hot this week

Edukasi dan Pemahaman Yang Baik Bahaya NAPZA Penting Untuk Generasi Muda

BANDUNGMU.COM, Bandung – Prodi Bioteknologi UM Bandung bekerja sama...

Ketua PP Muhammadiyah: Media Muhammadiyah Harus Lebih Eksis dan Berkontribusi Nyata

Jakarta — Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad, menekankan...

Prodi Bioteknologi UM Bandung Ajak Siswa SMP Pahami Dampak Buruk Zat Adiktif

BANDUNGMU.COM, Bandung — Program Studi Bioteknologi Universitas Muhammadiyah (UM)...

Workshop Bahas Sanitasi dan Stunting: Aisyiyah Jawa Timur Gandeng USAID IUWASH Tangguh

Surabaya – Isu sanitasi dan air bersih menjadi perhatian...

Milad ke-112 Muhammadiyah , MI Assa’adah Gelar Aksi Pungut Sampah untuk Lingkungan Bersih

GRESIK - Dalam rangka memperingati Milad ke-112 Muhammadiyah, Madrasah Ibtidaiyah...

Topics

Edukasi dan Pemahaman Yang Baik Bahaya NAPZA Penting Untuk Generasi Muda

BANDUNGMU.COM, Bandung – Prodi Bioteknologi UM Bandung bekerja sama...

Ketua PP Muhammadiyah: Media Muhammadiyah Harus Lebih Eksis dan Berkontribusi Nyata

Jakarta — Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad, menekankan...

Prodi Bioteknologi UM Bandung Ajak Siswa SMP Pahami Dampak Buruk Zat Adiktif

BANDUNGMU.COM, Bandung — Program Studi Bioteknologi Universitas Muhammadiyah (UM)...

Workshop Bahas Sanitasi dan Stunting: Aisyiyah Jawa Timur Gandeng USAID IUWASH Tangguh

Surabaya – Isu sanitasi dan air bersih menjadi perhatian...

Milad ke-112 Muhammadiyah , MI Assa’adah Gelar Aksi Pungut Sampah untuk Lingkungan Bersih

GRESIK - Dalam rangka memperingati Milad ke-112 Muhammadiyah, Madrasah Ibtidaiyah...

PCIM dan PCIA Pakistan Gelar Seminar Kesehatan Mental Untuk Keluarga Multikultural

BANDUNGMU.COM, Pakistan – Perbedaan budaya sering menjadi tantangan bagi...

Exploring bisexuality – uncovering the possibilities

If you’re unsure just what youare looking for, or...

Refleksi atas Bahtsul Masail Pesantren NU yang Kurang Relevan

Bahtsul Masail, tradisi intelektual khas pesantren Nahdlatul Ulama (NU),...
spot_img

Related Articles