Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Atasi Kekurangan, Muhammadiyah Harap Bukan dengan Dokter Asing

    May 02 202327 Dilihat

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURABAYA — Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir tegaskan bahwa setiap Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) berusaha mendirikan fakultas maupun prodi kesehatan merupakan usaha Muhammadiyah memberi solusi atas masalah rendahnya jumlah dokter yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.

    Menghadapi rendahnya jumlah dokter di Indonesia, Haedar berpesan kepada pemerintah supaya tidak menempuh jalan solusi yang instan dengan melakukan impor dokter dari luar negeri. Bukan anti asing, tapi Muhammadiyah melalui berbagai pendirian fakultas maupun prodi kesehatan adalah untuk kemandirian Indonesia.

    Demikian disampaikan Haedar pada, Selasa (2/5) di acara Halal Bihalal dan Launching Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UMSurabaya. Haedar menyebutkan bahwa salah satu masalah besar yang dihadapi oleh Indonesia bidang kesehatan adalah rendahnya jumlah dokter, lebih-lebih dokter spesialis.

    Launching Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UMSurabaya

    “Indonesia masih mengalami kekurangan dokter, Indonesia masih kekurangan dokter spesialis.” Kata Haedar merujuk data yang disampaikan oleh Menkes, Budi Gunadi Sadikin.

    Dalam angka ideal, seharusnya 1 dokter untuk 1000 masyarakat. Namun data saat ini dokter Indonesia hanya berjumlah 0,47. Khususnya untuk dokter spesialis, imbuhnya, Indonesia mengalami kekurangan 30 ribu. Untuk memenuhi kekurangan tersebut dibutuhkan waktu 10 tahun. Oleh karena itu dirinya mendorong ada langkah bersama untuk mencari solusinya.

    Muhammadiyah memberi solusi dengan menambah jumlah dokter Indonesia yang timpang menjadi ideal melalui pendirian fakultas maupun prodi kesehatan. Seperti yang dilakukan oleh UMSurabaya dengan mendirikan FKG. Meski mengejar ketertinggalan, namun Muhammadiyah dalam mendirikan fakultas kesehatan bukan dengan cara yang instan.

    “Tetap hal-hal pokok harus kita penuhi, tetapi kita terus berpacu jangan sampai nanti seperti dalam bidang lain kita lalu mengambil jalan pintas.” Ungkapnya.

    Jalan pintas yang dimaksud oleh Haedar adalah dengan melakukan impor, seperti kebiasaan di bidang lain impor beras, garam dan lain sebagainya. Dia mewanti-wanti jangan sampai Indonesia mengambil jalan pintas dengan mengimpor dokter, lebih-lebih dokter spesialis dari negeri tetangga atau asing.

    “Bukan anti asing, tetapi kapan kita bisa bisa betul-betul mandiri sebagai bagian dari hak kemerdekaan kita setelah Indonesia merdeka.” Ungkapnya.

    Launching Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UMSurabaya

    Masalah lain bidang kesehatan yang dihadapi oleh Indonesia adalah munculnya penyakit lain yang dialami oleh masyarakat bawah. Masalah kesehatan komunitas perlu menghadirkan kebijakan pemerintah dan ormas dengan berbagai program kesehatan bisa fokus membangun kesehatan komunitas.

    “Dan Muhammadiyah-‘Aisyiyah kuat di situ karena selain punya rumah sakit, klinik, balai kesehatan dan lain sebagainya, kita punya jaringan sampai di bawah ke seluruh tanah air yang jika bekerja sama dengan baik dengan pemerintahan akan ada langkah lebih cepat untuk mengatasi problem kemiskinan, sekaligus problem kesehatan masyarakat.” Tutur Haedar.

    Hits: 11

    sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

    Author

    Share to

    Written by

    muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah

    Related News

    Muhammadiyah Maksimalkan Wakaf dalam Sek...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...

    Muhammadiyah Proyeksikan Kemandirian Eko...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...

    ‘Aisyiyah Dorong Pengarusutamaan E...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...

    Pendidikan Inklusif Muhammadiyah Diapres...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...

    Menelusuri Ragam Metode Penentuan Hukum ...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...

    Bukan Gedungnya, Tapi Mentalitas Kolonia...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top