Muhammadiyah • Mar 19 2024 • 32 Dilihat
MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Beberapa pihak seringkali terpaku pada pemahaman konvensional yang hanya mengaitkan budaya dengan aspek-aspek visual seperti tarian dan pakaian. Namun, keilmuan dan inovasi juga merupakan bagian integral dari budaya itu sendiri. Pandangan ini diperkuat oleh Ahmad Najib Burhani, yang mengutip kata-kata bijak dari pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan.
Dahlan menggambarkan bagaimana masyarakat cenderung mengikuti apa yang telah dipahami dan diamalkan, baik berdasarkan ajaran guru, interaksi dengan teman-teman, maupun pertimbangan individu. Tradisi yang telah lama berjalan, terutama jika diwariskan dari generasi ke generasi, sering dianggap sebagai jaminan kebahagiaan. Namun, melanggar norma-norma tradisional itu sendiri bukanlah hal yang mudah. Inovasi memerlukan keberanian untuk menantang status quo.
Muhammadiyah, sejak awal berdirinya, telah menerapkan semangat inovasi dalam berbagai bidang keilmuan. Ahmad Dahlan, dengan keberaniannya, berusaha untuk melawan arus tradisi yang mengikat. Tidak mudah untuk keluar dari belenggu kebiasaan dan norma yang telah terpatri begitu dalam dalam masyarakat setempat. Namun, Muhammadiyah tidak gentar dalam merintis jalan baru.
Melalui inovasi ilmiah, Muhammadiyah telah berusaha merobek belenggu tradisi dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih terang. Dengan terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, Muhammadiyah memperkuat budaya inovasi yang menjadi ciri khas gerakan Persyarikatan.
“Apa yang coba dilakukan Ahmad Dahlan ialah untuk mendobrak dari adat kebiasaan dari kebiasaan masyarakat setempat. Keberanian untuk keluar dari kungkungan tradisi adalah sesuatu berat. Muhammadiyah sejak dulu telah melakukan inovasi dengan berbagai temuan ilmu pengetahuan,” terang Najib dalam Pengajian Ramadan 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Jakarta pada Selasa (19/03).
Dahlan, terang Najib, menyoroti perilaku masyarakat yang cenderung enggan menerima hal-hal baru yang tidak sesuai dengan apa yang telah mereka alami sebelumnya. Mereka mengaitkan keberadaan hal baru dengan risiko dan kesulitan, bahkan ketika fakta menunjukkan sebaliknya. Namun, pandangan ini hanya didasarkan pada penghormatan buta terhadap tradisi tanpa menggunakan akal budi.
Dahlan menegaskan bahwa perilaku semacam itu tidak dapat dianggap benar atau baik. Mengikuti tradisi semata sebagai pedoman hidup tanpa menggunakan akal budi untuk menilai apakah sesuatu itu baik atau buruk adalah tindakan yang tidak bijaksana. Tradisi dan adat-istiadat tidak boleh dianggap sebagai satu-satunya penentu kebenaran atau kebaikan. Hanya hukum yang berasal dari hati yang suci yang dapat menjadi panduan yang sah untuk membedakan antara yang benar dan yang salah.
“Hati suci itu artinya akal pikiran daripada manusia. Saya kira pandangan Kiai Dahlan ini meskipun mendapatkan penentangan dari masyarakat, adalah menawarkan sesuatu yang baru, basisnya itu hati yang suci tersebut atau akal pikiran daripada manusia itu sendiri,” tutur Najib.
Najib kemudian mengatakan bahwa takhayyul dan khurafat baru itu berbentuk pseudoscience, hoaks, berhala scopus, takhayul berwujud insularitas akademik. Musuh kontemporer, kata Najib, bukan lagi klenik, tapi normalisasi pelanggaran moralitas akademik, jurnal predator, dan lain-lain.
sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id
muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
View all postsmuhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...
No comments yet.