Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Cabang Istimewa Muhammadiyah Yaman Ambil Peran Sebagai Duta Budaya dan Solusi Konflik

    Feb 05 202447 Dilihat

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YAMAN – Kehadiran Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Yaman menjadi duta mengenalkan budaya Indonesia di Timur Tengah, sampai dengan menjadi bagian solusi atas konflik yang terjadi di sana.

    Demikian respon yang disampaikan oleh Penasehat PCIM Yaman, Syarif Hafiz Al Qadri saat diminta keterangan oleh TVMU pada (4/2). Sebagai duta dari Indonesia, PCIM di Yaman sering hadir membawakan budaya dan tradisi yang berasal dari Indonesia, khususnya Pencak Silat.

    “Kami juga penampilan di acara PPI yaitu Pencak Silat Tapak Suci, ini sedikit menunjukkan taring PCIM Yaman untuk semakin dikenal oleh KBRI dan di Yaman secara luas,” katanya.

    Sementara itu, atas terjadinya konflik antara Palestina dan Israel yang berdampak pada rakyat Yaman, PCIM Yaman bersama dengan KBRI dan PPI di Yaman menggalang bantuan untuk rakyat. Bantuan tersebut ada yang berupa sandang dan pangan bagi rakyat terdampak konflik.

    Kolaborasi untuk memberikan bantuan sosial tersebut tidak hanya diberikan untuk merespon konflik, melainkan sudah menjadi agenda rutin bagi PCIM, KBRI, dan PPI di Yaman untuk rakyat yang memang membutuhkan.

    “Untuk bantuan sosial kami sudah melakukan kegiatan Bansos ini rutin setahun dua kali, baik di kawasan sekitaran Tarim, atau sekitaran Mukalla,” ungkapnya.

    Syarif Hafiz juga menyampaikan, bahwa saat ini mayoritas Warga Muhammadiyah di Yaman berada di daerah yang jauh dari konflik yaitu di Kota Tarim, Provinsi Hadramaut. Jarak antara Kota Tarim dengan Laut Merah lokasi konflik sekitar 1000 km.

    Akan tetapi, gejolak konflik yang terjadi di kawasan Laut Merah atau Yaman utara menjadikan tidak sedikit rakyat di sana yang mengungsi ke Yaman Selatan seperti ke Kota Tarim. Kondisi tersebut kemudian berdampak pada sosial dan ekonomi penyintas.

    “Tapi tidak bisa kita katakan banyak gesekan, karena Yaman Selatan sendiri – orang-orang Hadramaut tabiat mereka adalah musallimin, mereka memang tidak suka dengan adanya peran,” katanya.

    Meski terjadi konflik, akan tetapi program-program yang dicanangkan oleh PCIM Yaman sejauh ini masih berjalan sebagaimana mestinya. Seperti kegiatan sosial, sampai dengan kegiatan keilmuan. Karena sebagian besar anggota PCIM Yaman adalah mahasiswa yang menuntut ilmu di sana.

    sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

    Author

    Share to

    Written by

    muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah

    Related News

    Muhammadiyah Maksimalkan Wakaf dalam Sek...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...

    Muhammadiyah Proyeksikan Kemandirian Eko...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...

    ‘Aisyiyah Dorong Pengarusutamaan E...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...

    Pendidikan Inklusif Muhammadiyah Diapres...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...

    Menelusuri Ragam Metode Penentuan Hukum ...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...

    Bukan Gedungnya, Tapi Mentalitas Kolonia...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top