MUHAMMADIYAH.OR.ID, YAMAN – Kehadiran Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Yaman menjadi duta mengenalkan budaya Indonesia di Timur Tengah, sampai dengan menjadi bagian solusi atas konflik yang terjadi di sana.
Demikian respon yang disampaikan oleh Penasehat PCIM Yaman, Syarif Hafiz Al Qadri saat diminta keterangan oleh TVMU pada (4/2). Sebagai duta dari Indonesia, PCIM di Yaman sering hadir membawakan budaya dan tradisi yang berasal dari Indonesia, khususnya Pencak Silat.
“Kami juga penampilan di acara PPI yaitu Pencak Silat Tapak Suci, ini sedikit menunjukkan taring PCIM Yaman untuk semakin dikenal oleh KBRI dan di Yaman secara luas,” katanya.
Sementara itu, atas terjadinya konflik antara Palestina dan Israel yang berdampak pada rakyat Yaman, PCIM Yaman bersama dengan KBRI dan PPI di Yaman menggalang bantuan untuk rakyat. Bantuan tersebut ada yang berupa sandang dan pangan bagi rakyat terdampak konflik.
Kolaborasi untuk memberikan bantuan sosial tersebut tidak hanya diberikan untuk merespon konflik, melainkan sudah menjadi agenda rutin bagi PCIM, KBRI, dan PPI di Yaman untuk rakyat yang memang membutuhkan.
“Untuk bantuan sosial kami sudah melakukan kegiatan Bansos ini rutin setahun dua kali, baik di kawasan sekitaran Tarim, atau sekitaran Mukalla,” ungkapnya.
Syarif Hafiz juga menyampaikan, bahwa saat ini mayoritas Warga Muhammadiyah di Yaman berada di daerah yang jauh dari konflik yaitu di Kota Tarim, Provinsi Hadramaut. Jarak antara Kota Tarim dengan Laut Merah lokasi konflik sekitar 1000 km.
Akan tetapi, gejolak konflik yang terjadi di kawasan Laut Merah atau Yaman utara menjadikan tidak sedikit rakyat di sana yang mengungsi ke Yaman Selatan seperti ke Kota Tarim. Kondisi tersebut kemudian berdampak pada sosial dan ekonomi penyintas.
“Tapi tidak bisa kita katakan banyak gesekan, karena Yaman Selatan sendiri – orang-orang Hadramaut tabiat mereka adalah musallimin, mereka memang tidak suka dengan adanya peran,” katanya.
Meski terjadi konflik, akan tetapi program-program yang dicanangkan oleh PCIM Yaman sejauh ini masih berjalan sebagaimana mestinya. Seperti kegiatan sosial, sampai dengan kegiatan keilmuan. Karena sebagian besar anggota PCIM Yaman adalah mahasiswa yang menuntut ilmu di sana.
No comments yet.