MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) mengadakan kegiatan Sekolah Adil Gender (SAG) dengan tema Unlocking Inclusive Leadership: Towards an Equitable Future digelar di Martapura, Kalimantan Selatan, Sabtu (4/3).
Pada kesempatan ini, hadir perwakilan dari Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PPA), Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Selatan, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Kalimantan Selatan, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PP IPPNU), Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) tingkat wilayah se-Kalimantan Selatan, dan kader IPM seluruh Indonesia.
Dalam pemaparannya, Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) Bidang Ipmawati, Laila Hanifah menyebut landasan pelaksanaan kegiatan Sekolah Adil Gender (SAG) adalah menyiapkan laki-laki dan perempuan muda yang memiliki keterampilan kepemimpinan dengan prinsip inklusivitas gender.
“Penting bagi anak muda untuk belajar prinsip inklusivitas, sharing power antara laki-laki dan perempuan dalam kepemimpinan dan isu publik itu penting,” ujar Laila, Senin (6/3).
Menyambung Laila, Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah juga menekankan pentingnya kesetaraan gender ini melalui jalur pendidikan.
“Intinya, kita harus membuka akses pembelajaran dengan baik. Pendidikan yang berkeadilan dapat terwujud dengan kesetaraan gender, serta pendidikan pun harus memberikan akses yang sama, baik kepada laki-laki, maupun perempuan,” ucapnya.
Senada dengan hal itu, Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Danik Eka Rahmaningtyas menyampaikan pentingnya perempuan dalam memahami proses advokasi dan negosiasi bagi perempuan.
“Merepresentasikan perempuan di ruang publik dimulai dengan memahami bagaimana advokasi kebijakan perlindungan perempuan. Oleh sebab itu, penting juga perempuan dapat bernegosiasi,” ucap Danik. (afn)
No comments yet.