Muhammadiyah • Apr 13 2023 • 21 Dilihat
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Erupsi gunung berapi dan gempa bumi bukan sebuah bencana, baru disebut sebagai bencana ketika peristiwa tersebut tersebut bersentuhan langsung maupun tidak, dan mengganggu eksistensi manusia.
Demikian disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Saad Ibrahim pada, Kamis (13/4) di acara Pengajian Ramadan ‘Gerakan Jamaah Tangguh, Upaya Kurangi Risiko Bencana’ yang diselenggarakan oleh Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) PP Muhammadiyah.
Peristiwa alam yang terjadi sebagaimana yang disebutkan di awal tadi dan peristiwa alam lain telah terjadi di dunia ini bahkan jauh sebelum manusia menghuni bumi. Baru setelah peristiwa alam tersebut mengganggu manusia disebut sebagai bencana.
“Peristiwa-peristiwa alam itu terjadi bahkan sebelum manusia itu menghuni bumi ini. Pada masa primordialnya dibombardir dengan meteor-meteor tentu itu peristiwa –peristiwa alam semesta, tidak ada hubungannya dengan bencana, baru bencana kalau ketika itu manusia ada di sekitar situ lalu mengenainya.” Ungkap Kiai Saad.
Mengular Surat Ar Ra’d ayat 11, Kiai Saad menjelaskan bahwa, kehendak Allah SWT tidak mengikuti kehendak makhluk. Akan tetapi atas kehendak Allah SWT, mahluk bisa mengantisipasinya, dalam konteks fenomena alam, manusia bisa mempelajari gejala-gejalanya.
“Allah tidak mengubah nikmat yang diberikan kepada suatu kaum, sehingga nikmat itu mengubah fitrahnya. Sehingga lalu fitrah itu melahirkan kebaikan-kebaikan, lalu malah melahirkan kezaliman-kezaliman.” Imbuhnya.
Kiai Saad menjelaskan, bahwa fitrah dapat dimaknai sebagai blue print Allah SWT. Di sisi lain, fitrah juga dapat dimaknai sebagai kecenderungan kepada kebaikan, kebenaran, dan keindahan. Hal itu merupakan desain dasar manusia yang dibuat oleh Allah SWT.
Tentang penciptaan manusia dengan alam semesta, Kiai Saad mengatakan bahwa alam semesta diciptakan sebagai panggung untuk manusia. Di alam semesta manusia berperan sebagai lakon, jika lakon alam semesta ini berperan saling menghancurkan, maka akan mempercepat kehancuran alam semesta ini.
“Kencaruan besar itu adalah kiamat, dan kiamat itu adalah proses penggulungan dari alam semesta ini.” katanya.
Merujuk teori sains, Saad mengatakan proses penggulungan alam semesta ini melalui black hole. Dalam hitungan jarak, galaksi tempat orbit bumi merupakan galaksi yang paling dekat dengan black hole.
Hits: 0
sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id
muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
View all postsmuhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...
No comments yet.