MUHAMMADIYAH.OR.ID, TEGAL—Geliat Musyawarah Muhammadiyah (Musywil) Jawa Tengah ke-48 semakin semarak. Pada Sabtu (28/01) dilaksanakan Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) di Pendopo Kabupaten Tegal dengan menundang perwakilan setiap PDM se-Jateng. Dalam acara ini, Ketua Umum PWM Jateng Tafsir memberikan sambutan.
Tafsir menyinggung tentang kekuatan ekonomi Muhammadiyah JATENG dalam sektor Industri. Pasalnya, Muhammadiyah mempunyai Perguruan Tinggi, Rumah Sakit dan jama’ah sangat potensial. Akan tetapi sayangnya, barang yang dijual di toko-toko Muhammadiyah mayoritas bukan produk mandiri dari warga Muhammadiyah.
Lebih jelas, ia juga memberikan tamsil, sebegitu banyaknya Rumah Sakit tetapi kebutuhan alat kesehatan dan logistik, pemasoknya pun mayoritas bukan dari warga Muhammadiyah juga.
Dalam ranah SMK, Tafsir menegaskan hendaknya inovasi para siswa SMK Muhammadiyah mampu mengasilkan alat-alat tepat guna dan mampu memproyeksikan ke arah “Industri” agar bisa menjadi pemasok alat kesehatan atau berbagai barang lainnya. “Saya keliling ke sana kemari lagi-lagi disuguhi prodak wedang uwuh,” canda Tafsir.
Tafsir juga berpesan bahwa Musywil Jateng dapat menjadi momentum sebagai ajang memulai sektor Industri. Sebagai kota yang memiliki julukan “Jepangnya Indonesia”, Tegal dapat berjaya dalam bidang industri besi, baja, dan aluminium, lebih khusus dalam pandai besi.
Kemapanan Ekonomi Persyarikatan adalah hal yang mutlak untuk membangun ekonomi berdikari yang berkemajuan untuk Muhammadiyah, terkhusus Muhammadiyah Jateng mampu memulainya dalam momentum Musywil Jateng di Tegal ini.
Hits: 0
sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id
muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
View all posts
No comments yet.