Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Haedar Harap Pimpinan dan Warga Persyarikatan Jaga Pandangan Moderat

    Jan 20 202455 Dilihat

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA –– Sampaikan materi dalam Upgrading PWM, BPH, Pimpinan PTM Provinsi Lampung pada Sabtu (20/1) di SM Tower, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir berpesan untuk menjaga pandangan moderat atau wasathiyah warga Persyarikatan Muhammadiyah.

    Pandangan tengahan harus mengakar di seluruh institusi Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Menyinggung masalah konsep amar ma’ruf nahi munkar, Haedar menyebut bahwa tidak selalu dilakukan dengan keras. Termasuk dalam pilihan politik, jangan dianggap sebagai keyakinan atau akidah.

    “Maka warga Muhammadiyah jangan galak-galak, tebarkan senyum. Termasuk mubalig jangan suka marah-marah, nanti warga Muhammadiyah semakin berkurang,” pesan Haedar.

    Karena menurutnya, pilihan politik adalah urusan muamalah duniawiyah yang ushul fikihnya disebutkan bahwa, semua urusan keduniaan dibolehkan terkecuali ada dalil yang melarangnya. Sementara itu, ushul fikih untuk urusan ibadah adalah semuanya dilarang terkecuali ada dalil yang membolehkan.

    Oleh karena itu, menyikapi tahun politik Haedar meminta kepada warga Muhammadiyah untuk memahami dan mendalami ideologi dan pandangan keagamaan yang dimiliki oleh Muhammadiyah. Warga Muhammadiyah juga diharapkan dalam memandang realitas tidak hitam-putih, dan secara tekstual.

    “Ada prinsip pemikiran yang mendasar tentu dalam Islam. Orientasi sikap, dan pandangan itu berlandaskan Al Qur’an dan Hadis atau Sunah itu menjadi ideologi dan pemikiran yang dikodifikasi oleh Muhammadiyah,” kata Haedar.

    Hal itu yang membuat Muhammadiyah berbeda dengan kelompok Islam lain yang juga mengusung semangat kembali ke Al Qur’an dan Sunah atau Hadis. Perbedaan ini adalah sunatullah. Perbedaan yang ada juga bukan dalam urusan-urusan pokok, seperti syahdat dan seterusnya.

    Haedar memastikan pemikiran yang dijalankan oleh Muhammadiyah sanad keilmuannya sampai pada KH. Ahmad Dahlan. Guru Besar Sosiologi ini menjelaskan, jika ada fikih yang dijalankan oleh Muhammadiyah saat ini berbeda itu disebabkan karena memang eksistensi KH. Ahmad Dahlan dibatasi usia. Selain itu juga, fikih itu dinamis.

    Maka disarankan kepada warga Muhammadiyah jika ingin mengetahui pemikiran Muhammadiyah, supaya membaca Manhaj Tarjih, PHIWM, ayat-ayat yang diajarkan KH. Ahmad Dahlan, dan lain-lain. “Teksnya dikaji secara mendalam yang luas, konteksnya juga dipahami secara mendalam dan meluas,” tutur Haedar.

    Sesuai Manhaj Tarjih, Muhammadiyah memahami wahyu dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu teks, konteks, dan intuisi atau unsur rasa. Atau bayani, burhani, dan irfani. Jika dilihat dari sisi ini, maka akan ditemukan perbedaan yang mendasar antara Muhammadiyah dengan salafi yang lebih tekstual dalam memahami wahyu.

    “Dari situ lahir karya fikih Muhammadiyah, ada fikih kebencanaan, fikih air, fikih informasi. Maka baca itu Manhaj Tarjih dan pemikiran-pemikiran Muhammadiyah yang lain,” ungkap Haedar.

    Dalam hematnya, jika memahami Manhaj Tarjih, pemikiran-pemikiran Muhammadiyah, dan lainnya. Haedar meyakini tidak akan ada paham keras yang tumbuh di tubuh Persyarikatan. Oleh karena itu, kembali dia berpesan supaya mengakarkan pandangan tengahan sesuai dengan Manhaj Tarjih di warga Muhammadiyah.

    sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

    Author

    Share to

    Written by

    muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah

    Related News

    Muhammadiyah Maksimalkan Wakaf dalam Sek...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...

    Muhammadiyah Proyeksikan Kemandirian Eko...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...

    ‘Aisyiyah Dorong Pengarusutamaan E...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...

    Pendidikan Inklusif Muhammadiyah Diapres...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...

    Menelusuri Ragam Metode Penentuan Hukum ...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...

    Bukan Gedungnya, Tapi Mentalitas Kolonia...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top