Kader Muhammadiyah Harus Produktif Lahirkan Karya Cemerlang

banner 468x60

BANDUNGMU.COM, Yogyakarta — Pada acara peluncuran dan bedah buku Muhammadiyah “Wawasan dan Komitmen” yang ditulis oleh Immawan Wahyudi dan diterbitkan oleh Suara Muhammadiyah, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah Muchlas MT menyebut karya ini mengajarkan pada kader tentang pentingnya peran mereka meski itu peran-peran kecil.

Demikian disampaikan Ketua MPI sekaligus Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini dalam acara yang berlangsung di Fakultas Kedokteran UAD pada Kamis (05/01/2022).

Menurut Muchlas, karya-karya seperti ini merupakan bahan bacaan yang patut direkomendasikan untuk dibaca oleh seluruh kader persyarikatan agar mereka sadar akan peran-peran yang mereka mainkan.

Dalam sambutan singkatnya, Muchlas menuturkan ada dua chapter yang menurutnya memiliki kedekatan dengan dirinya yaitu “Kiai Buistu” dan “Patehan”.

Dia menjelaskan bahwa Kiai Busitu merupakan istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi kader-kader persyarikatan yang kerap menggunakan hadis “inna ma buitstu li utammima makarim al-akhlaq”.

Meski kader tersebut tidak banyak hafalan hadis, sebagaimana yang lain, tetapi kader Kiai Buistu memiliki komitmen terhadap Muhammadiyah yang tidak bisa disangkal lagi.

Adapun Patehan, kata Muchlas, yakni menggambarkan sosok kader yang mendedikasikan diri sebagai petugas atau pembantu pimpinan persyarikatan. Namun, dirinya berharap harus ada yang jadi kontra Patehan.

“Tentu harus ada yang memerankan diri menjadi kontra patehan. Kalau semua menjadi patehan, siapa yang merancang Muhammadiyah ke depan,” imbuhnya.

Selain buku Muhammadiyah “Wawasan dan Komitmen” yang ditulis oleh Immawan Wahyudi, sebagai Ketua MPI, Muchlas juga mendorong untuk kader-kader Muhammadiyah lebih produktif dalam melahirkan karya-karya yang cemerlang. Karya tidak memandang usia karena menurut Muchlas kader tua dan muda harus memiliki semangat yang sama dalam berkarya.

Turut hadir di acara tersebut Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti, Ketua PWM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Azman Latif, Wakil Rektor UAD Norma Sari, penulis buku Immawan Wahyudi, dan Direktur Utama Suara Muhammadiyah Deni Asyari.

Dalam sambutannya, Den Asyari menuturkan bahwa karya dari Immawan Wahyudi ini merupakan kumpulan tulisan sejak 1984 sampai 2022.

Oleh karena itu, dirinya mengapresiasi atas yang dedikasi yang telah diberikan oleh penulis dalam dunia literasi dan akademisi karena latar belakang penulis yang juga dosen.

“Artinya ada konsistensi beliau, di dalam dunia literasi dan merawat dunia akademisi. Dengan diri beliau yang sudah masuk di dunia politisi, ini sangat langkah bagis saya,” ungkapnya.

Perlu diketahui, sosok Immawan Wahyudi selain dikenal sebagai akademisi dan aktivis Muhammadiyah, dirinya juga merupakan politisi. Dia pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Kabupaten Gunungkidul selama dua periode dari 2011-2016 dan 2016-2021.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Muchlas, Deni juga berharap akan lahirnya kader persyarikatan yang mampu melahirkan karya-karya gemilang.

Selain itu, dirinya juga mendorong dan berharap adanya penerjemahan buku-buku Muhammadiyah ke bahasa-bahasa asing, dengan tujuan pengenalan Muhammadiyah ke dunia internasional.***



sumber berita ini dari bandungmu.com

Author