Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Komunitas Hong: Mengajarkan Anak Mengenal Diri dan Budaya Lewat Permainan

    Jun 21 202450 Dilihat

    BANDUNGMU.COM, Bandung — Keberadaan permainan tradisional saat ini seakan-akan mulai tergerus oleh perkembangan zaman. Hadirnya permainan-permainan modern dan permainan di gadget membuat permainan tradisional menjadi kurang diminati khususnya oleh anak muda karena mereka sibuk melihat media sosial.

    Tidak dimungkiri anak-anak zaman sekarang lebih paham cara bermain smartphone atau tablet dibandingkan dengan permainan tradisional dari kayu atau bambu. Di kota sudah jarang ditemui anak-anak kecil memainkan permainan tradisional.

    Di Bandung ada komunitas unik yang khusus melestarikan permainan tradisional Sunda. Namanya Komunitas Hong. Komunitas Hong berperan sebagai penjaga permainan-permainan tradisional. Di tempat ini, setidaknya ada 240 jenis permainan tradisional yang dikumpulkan dari seluruh wilayah Jawa Barat, termasuk perepet engkol, egrang, congklak, kelereng, boy-boyan, dan lainnya.

    Permainan tradisional di komunitas ini tidak hanya berasal dari Jawa Barat, tetapi juga dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung. Dari Jawa Tengah dan Jawa Timur ada sekitar 213 jenis permainan, sementara dari Lampung ada 50 jenis permainan. Jika dikalkulasikan, terdapat sekitar 2.500 jenis permainan dari seluruh Indonesia.

    Komunitas Hong didirikan pada tahun 2003 dan telah melakukan penelitian mainan sejak tahun 1996. Komunitas ini bertekad melestarikan mainan dan permainan rakyat, dengan 150 anggota dari berbagai kalangan masyarakat, mulai dari usia 6 tahun hingga 90 tahun.

    Kelompok anak adalah pelaku utama dalam permainan, sementara anggota dewasa bertindak sebagai narasumber dan pembuat mainan. Komunitas Hong berusaha menggali dan merekonstruksi mainan rakyat, baik dari tradisi lisan maupun tulisan. Mereka juga berusaha memperkenalkan mainan rakyat dengan tujuan menanamkan pola pendidikan agar anak-anak mengenal diri mereka sendiri, lingkungan mereka, dan Tuhan mereka.

    Mau main ke komunitas ini? Silakan datang saja ke Jalan Bukit Pakar Utara Nomor 26, Ciburial, Kecamatan Cimenyan. Di sana, komunitas memiliki pekarangan ulin (pekarangan bermain) yang bisa digunakan pengunjung untuk bermain sambil belajar.***

    ___

    Sumber: bandung.go.id

    Editor: FA



    sumber berita ini dari bandungmu.com

    Author

    Share to

    Related News

    Banjir Lampung

    Banjir Bandang Melanda Lampung Tiga War...

    by Jan 22 2025

    Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...

    Hak Pejalan Kaki – bandungmu.com

    by Nov 23 2024

    Oleh: Sukron Abdilah*  BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...

    Pelajaran dari Kehati-hatian Rasulullah ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...

    Islam Berkemajuan Harus Jadi Arus Utama ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...

    SDIT Muhammadiyah Harjamukti Latih Keman...

    by Nov 23 2024

    CIREBONMU.COM  —  SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...

    UAH Ajak Umat Islam Perkuat Akidah Demi ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top