MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANTUL – Komunitas Pemulung dampingan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima kunjungan dari mahasiswa University of Technology Sydney Australia pada Ahad (10/12) di TPST Piyungan Bantul.
Program kunjungan ini merupakan rangkaian dari program Global Work Studio yang juga bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ketua Bidang Daerah 3T dan Komunitas Khusus MPM PP Sudarmini menerangkan pada saat ini Komunitas Mardiko menghadapi tantangan yakni kebijakan penutupan TPST Piyungan.
“MPM punya komitmen sejak 2016 mendampingi, termasuk mengupayakan pendampingan ratusan pemulung yang nasibnya terancam,” terang Sudarmini
MPM PP saat ini tengah membekali kemampuan para pemulung dan memberikan bantuan fasilitas alat teknologi.
“Dibantu juga oleh Lazismu, kita akan sediakan fasilitas truk dan alat untuk membantu memilah sampah,” ucap Sudarmini.
Para mahasiswa, dan juga perwakilan dari Disperindag DIY kemudian diajak untuk berkeliling wilayah TPST untuk melihat proses dan aktivitas pengelolaan sampah di sana.
Sementara itu, Koordinator Program, Kesty Pringgoharjono mengatakan tertarik dengan kiprah Muhammadiyah, khususnya MPM yang memiliki fokus pada program manajemen pengelolaan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat.
“Kami senang bisa berkesempatan melihat dan belajar langsung proses pemilahan hingga pengolahan sampah disini,” tutur Kesty.
Komunitas Mardiko setiap harinya memang rutin untuk memilah dan memilih sampah yang masuk di TPST Piyungan. Untuk sampah organik, Mardiko memiliki budidaya maggot dan pengolahan kompos yang prosesnya terpusat di Rumah Produksi.
Hits: 0
sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id
muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
View all posts
No comments yet.